Kemajuan teknologi juga diterapkan pada jembatan ini melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang akan memantau kesehatan struktur konstruksi jembatan.
Kelak, jika jembatan rampung 100 persen dan beroperasi secara penuh, maka konektivitas serta mobilitas orang, barang, dan jasa, di lintas selatan Kalimantan akan semakin lancar.
Dhono memprediksi jarak tempuh dari Balikpapan ke IKN baru yang sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut menjadi hanya 1 jam dengan rute Balikpapan-Kariangau-Jembatan Pulau Balang-Simpang Gersik-Penajam.
Baca juga: Progres Lambat, Pusat Bakal Ambil Alih Proyek Jembatan Pulau Balang
Selain menjadi askes darat utama menuju lokasi IKN baru, kehadiran infrastruktur konektivitas ini mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah di Kalimantan Timur dan sekitarnya.
Transportasi dari Pelabuhan Peti Kemas Karingau Balikpapan akan semakin lancar sehingga
dapat mengembangkan Kawasan Industri Karingau (KIK).
Kendati konstruksi mengalami kemajuan, namun pembangunan jembatan ini masih terkendala pembebasan lahan.
Menurut Dhono, ada status lahan yang belum bebas dan menghambat kelancaran dalam proses pembangunan jembatan.
Untuk mengatasinya, Dhono mengaku telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dari unsur Pemerintah Daerah setempat agar permasalahan yang muncul dapat diselesaikan.
Tim proyek Jembatan Pulau Balang juga menggandeng sejumlah elemen lokal, baik perusahaan maupun tenaga kerja, dengan harapan memberikan dampak positif bagi
masyarakat di sekitar proyek.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.