JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Reni Ahiantini memastikan Tol Semarang Harbour terintegrasi dengan tanggul laut dan polder.
"Yang agak berbeda dari proyek ini adalah nantinya merupakan integrasi dari pembangunan jalan tol, pembangunan tanggul laut, dan polder," ucap Reni dalam konferensi video di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Tol Semarang Harbour merupakan satu dari enam proyek infrastruktur yang ditawarkan Kementerian PUPR kepada investor.
Jalan bebas hambatan ini dirancang sepanjang 21,03 kilometer dengan biaya investasi Rp 12,5 triliun. Saat ini, progresnya masih dalam tahap evaluasi dokumen pra-studi kelayakan.
Baca juga: Berikut Profil 6 Proyek KPBU Senilai Rp 80,84 Triliun
Beberapa proyek yang terintegrasi Tol Semarang Harbour tersebut bertujuan untuk mengatasi kemacetan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mobilisasi logistik.
Bukan itu saja, proyek-proyek ini juga bermanfaat mengatasi abrasi banjir dan memenuhi kebutuhan air bersih khususnya bagi masyarakat di Kota Semarang.
Untuk itulah, Reni mengingatkan investor yang akan mengerjakan proyek ini untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda), dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang.
"Nantinya badan usaha diharapkan akan bekerja sama dengan pemerintah kota, karena pembangunan polder nanti akan ada kontribusi dari Pemerintah Kota Semarang," ujar dia.
Tol Semarang Harbour merupakan proyek yang diprakarsai oleh PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road.
Rencananya, konstruksi tol akan dimulai pada tahun 2021 dan beroperasi pada 2023.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan