Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.500 Rumah Tak Layak Huni di Sulbar Dibedah Melalui BSPS

Kompas.com - 28/04/2020, 20:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Indonesia melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan bedah rumah.

Di Sulawesi Barat (Sulbar), sebanyak 3.500 unit rumah mendapatkan BSPS yang terbagi menjadi dua tahap. Pada tahap pertama, Kementerian PUPR menyalurkan bantuan untuk 2.500 unit rumah.

Dari jumlah tersebut, 350 unit rumah berada di Kabupaten Mamuju, 300 unit di Mamasa, 500 unit ddi Mamuju Tengah, 450 unit di Pasangkayu. Kemudian 300 unit rumah di Polewali Mandar dan 600 unit di Majene.

Baca juga: Rumah Tipe Kopel 28 Meter Persegi Ini Khusus untuk Nelayan di Sumbar

Lalu untuk tahap kedua, bantuan diberikan untuk 1.000 unit rumah.

"Total anggaran untuk Program BSPS tahap pertama di Provinsi Sulbar sebesar Rp 43,75 miliar dan untuk tahap kedua sebesar Rp 17,5 miliar untuk 1.000 unit rumah," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Sulawesi BaratDok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Sulawesi Barat
Basuki melanjutkan, untuk tahun ini, total anggaran yang dialokasikan untuk BSPS sebesar Rp 4,355 triliun.

Dana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas 208.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) serta membangun 12.000 unit RTH senilai Rp 459 miliar.

Selama pandemi, program ini dikerjakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) guna memitigasi dampak COvid-19.

Menurut Basuki, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan rumah, sekaligus mengurangi angka pengangguran di daerah.

"Tentunya kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Basuki.

Selama masa Pandemi, pelaksanaan progran tetap dikerjakan dengan memperhatikan Protokol Kesehatan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau