JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak warga Jakarta mendadak menjadi gelandangan karena tak mampu lagi membayar biaya indekos maupun rumah kontrakan.
Bahkan, sebagian dari mereka diketahui terpaksa tinggal di trotoar, emperan toko, maupun di kolong jembatan.
Hal tersebut disebabkan perusahaan tempat mereka bekerja, maupun toko-toko ritel informal, menghentikan operasionalnya sebagai imbas dari pandemi virus Corona.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kokok Herdhianto Dirgantoro menemukan sekitar ratusan tunawisma di wilayah Pasar Tanah Abang saat membagikan makanan bersama Tim Food Bank PSI.
Baca juga: Satu Pekerja PDP Covid-19, Konstruksi Tol Serang-Panimbang Distop Sementara
"Saya lihat langsung pada Kamis (24/4/2020) dini hari di sekitaran Tanah Abang saat membagi makanan, ada ratusan (tunawisma)," ungkap Kokok kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).
Kokok melanjutkan, banyak tunawisma yang beristirahat, melepas lelah, dan tidur di sekitar emperan toko Pasar Tanah Abang.
Pihaknya berharap, Pemerintah melakukan penanganan serius terhadap tunawisma terutama mereka yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi virus Covid-19.
"Kami inginnya mereka juga dibantu tempat tinggal sementara, dicek kesehatan, juga mungkin dibantu untuk makan. Khususnya untuk Pemprov DKI Jakarta karena ada dalam wilayahnya. Kami juga memohon (masyarakat) yang punya kelebihan rezeki bisa membantu mereka," tutur Kokok.
DKI Jakarta, atau secara umum Indonesia, mungkin dapat berkaca pada Malaysia dalam menangani fenomena bertambahnya jumlah tunawisma akibat Covid-19.
Negeri jiran ini sudah terlebih dahulu membangun bilik khusus untuk menampung 540 tunawisma di Sentul Perdana Community Centre, Kuala Lumpur.
Bilik khusus ini dimanfaatkan sebagai tempat penampungan sementara untuk menghindardan dan melindungi tunawisma dari terinfeksi Corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Wilayah Federal Malaysia Tan Sri Annuar Musa dalam akun Twitter resmi miliknya @AnnuarMusa.
"Alhamdulillah... Arahan saya untuk memasang bilik khusus untuk para tunawisma ini sudah dilaksanakan dengan baik," ucap Tan Sri.
Alhamdulillah..Arahan saya supaya di pasang cubicles utk gelandangan segera di laksanakan mim ini..syukur..sy urus selimut pulak pic.twitter.com/2J4qkVDP9Y
— Annuar Musa (@AnnuarMusa) April 6, 2020
Selain Sentul Perdana Community Centre, Pemerintah Malaysia menyiapkan tiga tempat lainnya seperti, Ampang Hilir Multi-Purpose Hall, Setiawangsa Community Center dan Alam Damai Multi-Purpose Hall.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna menyarankan Pemerintah mencontoh kebijakan Malaysia dengan memanfaatkan aset-aset bangunan yang sudah tak terpakai untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi para tunawisma.