Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Raksasa Catatkan Kenaikan Penjualan Properti

Kompas.com - 22/04/2020, 18:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Citi Research menerbitkan laporan mengenai kinerja pengembang dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.

Dalam laporan yang dikeluarkan pada 16 April tersebut, Citi Reasearch mencatat empat pengembang mengalami kenaikan penjualan properti.

Keempatnya adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Bumi Serpong Damai (BSDE) Tbk, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Citi Research menyebutkan, LPKR merupakan pengembang dengan kinerja paling baik kurun waktu kuartal I-2020.

Baca juga: Pengembang Properti Minta Diskon Tarif Listrik dan Air 50 Persen

Perusahaan tersebut berhasil membukukan kenaikan sebesar 13 persen secara tahunan (year on year).

Hal tersebut didukung dengan penjualan berbagai proyek properti baru seperti Waterfront Estates yang baru diluncurkan oleh anak usaha, PT Lippo Cikarang Tbk, kecepatan, serta ketepatan waktu pengerjaan proyek.

"LPKR melaporkan pencapaian pra-penjualan 1Q20 yang terkuat karena keberhasilan peluncuran produk baru dan percepatan pembangunan proyek-proyeknya," tulis Citi Research dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Selain itu CTRA mencatatkan kenaikan 2 persen secara tahunan. Keberhasilan ini didorong oleh peluncuran klaster perumahan di Citra Sentul Raya, Kabupaten Bogor.

Lalu PWON membukukan kenaikan 2 persen secara tahunan yang disumbang oleh proyek properti baru di Bekasi.

Sementara BSDE tercatat mengalami kenaikan yang didorong penjualan tanah untuk proyek jalan tol serta peluncuran proyek baru.

Tak hanya itu, Citi Research turut menyematkan nama Sumarecon (SMRA) dalam laporannya.

Meski keempat pengembang sebelumnya mengalami kenaikan, namun kinerja SMRA tercatat negatif yakni minus 25 persen secara tahunan.

Menurut laporan tersebut, penjualan perusahaan lemah karena rencana berbagai peluncuran proyeknya tertunda. Salah satu alasannya adalah pembatasan sosial akibat wabah Covid-19.

Kinerja LPKR

Kinerja LPKR disebut paling moncer di antara pengembang lainnya. Penjualan pengembang juga tercatat mengalami peningkatan 200 persen secara tahunan menjadi Rp 159 miliar.

Keberhasilan ini disokong oleh penjualan perkantoran Lippo Thamrin senilai Rp 994 miliar setelah konstruksi rampung.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau