JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyiapkan lahan pemakaman seluas 7 hektar yang dikhususkan bagi pasien yang meninggal akibat virus Covid-19.
Hal ini mengingat, masih terjadi penolakan terhadap pasien virus Corona yang meninggal dunia untuk dikuburkan di tempat pemakaman umum.
Mengutip Antara, Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus mengatakan, meski lahan sudah disiapkan, namun dia berharap jangan sampai ada pasien yang meninggal.
"Pemerintah tak ingin ada korban yang terjangkit virus mematikan itu. Namun, kami setidaknya sudah menyiapkan dari awal berbagai hal yang berkaitan dengan penanganan pasien Covid-19 tersebut," kata Petrus.
Baca juga: Cek, Daftar Daerah yang Sudah Menyiapkan Lahan Pemakaman Korban Corona
Petrus yang juga menjabat sebagai Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka itu menyatakan, Pemda Sikka memang sudah menyiapkan hal tersebut karena sudah menjadi kewajiban Pemerintah.
"Kita harus siap dari hulu dan hilir, salah satunya dengan cara mempersiapkan lahan kosong untuk penguburan pasien virus Covid-19 yang meninggal jika ada," jelas Petrus.
Pemda Sikka juga melakukan pencegahan terhadap masuknya virus Corona, salah satunya memperketat pintu masuk ke wilayah tersebut, khususnya melalui pelabuhan dan lapangan terbang.
Sementara itu, terkait dengan 233 penumpang kapal Pelni KM Lambelu yang baru diturunkan dari kapal tersebut pada Selasa (7/4/2020) sudah dikarantina di gedung khusus dan akan dipantau terus-menerus selama 14 hari ke depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.