JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi tingginya persebaran virus Corona (Covid-19), Pemerintah telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat melakukan kegiatan di rumah atau work from home (WFH).
Namun, tidak semua bisa menerapkan kebijakan WFH, terutama pekerja di sektor informal. Salah satunya adalah pekerja angkutan umum dengan cakupan operasional dalam kota dan luar kota.
Mereka praktis tidak memperoleh pendapatan karena tidak beroperasi. Mereka yang masih beroperasi pun kesulitan mendapatkan penumpang, sehingga beban operasional lebih tinggi dari pendapatan.
Dari data Instrans, LSM khusus transportasi, para pekerja angkutan umum ini tidak memiliki tabungan sebagai cadangan. Bahkan, sebagian besar dari mereka masih menyewa tempat tinggal.
Baca juga: Soal Penutupan Tol Jadebotabek, Kewenangan Ada di Tangan Basuki
Dengan demikian, para pekerja angkutan umum ini merupakan kelompok yang secara otomatis dapat memperoleh bantuan langsung tunai (BLT).
"Namun sayangnya, dalam kenyataannya tidak semua mendapatkannya. Merekalah yang perlu mendapat bantuan," kata Direktur Eksekutif Instran Deddy Herlambang kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
"Penggalangan bantuan ini akan berlangsung hingga 30 April mendatang," cetus Deddy.
Bantuan bisa berupa sembako atau uang dan akan didistribusikan kepada kelompok sasaran pengemudi angkutan umum bus kecil.
Menurut Deddy, mereka pantas mendapatkan bantuan karena memiliki hubungan industrial paling lemah dengan pemilik kendaraan, sehingga mengalami kesulitas memenuhi kebutuhan hidup.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan