JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan, fasilitas observasi, isolasi, dan karantina untuk pengendalian penyakit infeksi menular di Pulau Galang, Batam, beroperasi Senin (6/4/2020) mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi ketika meninjau pembangunan fasilitas Covid-19 di Pulau Galang bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Rabu (1/4/2020).
"Ini maksimal Senin (6/4/2020) sudah bisa dioperasikan," ucap Jokowi singkat, Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Inilah Kondisi Terkini Fasilitas Observasi dan Isolasi di Pulau Galang
Menurut Jokowi, jadwal operasional fasilitas observasi, isolasi, dan karantina untuk pengendalian penyakit infeksi menular ini mundur sekitar 3-4 hari.
Hal tersebut terkendala transportasi pengiriman bahan-bahan material bangunan akibat cuaca yang tidak bersahabat,
"Sejak awal ini dibangun, saya harapkan ini (fasilitas observasi, isolasi, dan karantina penyakit Corona di Pulau Galang) tidak dipakai. Tapi paling tidak kita siap," jelas Jokowi.
Setelah permasalahan penanganan virus Corona selesai, Jokowi berharap fasiitas ini dapat digunakan sebagai tempat riset penyakit menular.
Fasilitas tersebut terbagi menjadi tiga Zonasi. Zona A atau renovasi Eks Sinam terdiri dari gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Kemudian, Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GW, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter atau helipad, dan zona utilitas.
Baca juga: UPDATE: Progres Fasilitas Isolasi Pulau Galang 92 Persen, Tuntas 5 April
Kemudian fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.
Seluruh fasilitas tersebut nantinya bisa digunakan untuk menampung 1.000 tempat tidur. Pada tahap pertama dibangun dua gedung bertingkat dua.
Bangunan ini dirancang untuk menampung 340 tempat tidur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 240 tempat tidur akan digunakan untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 sisanya digunakan bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Dari total 340 tempat tidur tersebut, sebanyak 20 tempat tidur merupakan fasilitas ICU dan sisanya merupakan fasilitas non-ICU.
Setelah itu akan dilakukan pembangunan tahap kedua yang dapat menampung 640 tempat tidur.
Selain itu, hingga kini perlengkapan seperti furnitur dan alat medis sudah dimasukkan ke fasilitas tersebut pada Minggu (29/3/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.