Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen PUPR Tinjau Sumur Eksplorasi Air Baku di Gorontalo

Kompas.com - 28/02/2020, 08:41 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BOALEMO, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhn Wempi Wetipo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi di Provinsi Gorontalo.

Salah satu lokasi yang ia kunjungi adalah Desa Sukamulya yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo.

Di sini, John meninjau infrasrtuktur sumur eksplorasi atau produksi dan prasarana air tanah untuk air baku yang dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II.

Dia mengatakan, di Kabupaten Boalemo terdapat lima titik pembangunan sumur yakni Desa Sukamulya, Desa Raharja, Desa Saritani, Desa Dimito, dan Desa Apitalawu.

Baca juga: Demi Kelancaran Infrastruktur, Wamen PUPR Ajak Dialog Warga Papua

"Program seperti ini juga harus dilaksanakan bukan hanya di Kabupaten Boalemo tapi di beberapa kabupaten lain," ujar John di Boalemo, Kamis (27/2/2020).

Di setiap titik pembangunan sumur eksplorasi dengan volume 27.000 liter, masing-masing dibangun delapan buah hidran umum yang dapat mengalirkan air dengan debit 2,5 liter per detik dan digunakan untuk melayani 100 Kepala Keluarga (KK).

Dana untuk membangun bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2019 sebesar Rp 7,68 miliar.

Pembangunan sumur eksplorasi atau produksi dan prasaran air tanah untuk air baku ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat setempat akan air bersih.

Wakil Bupati Boalemo Anas Jusuf menuturkan, pembangunan sumur tersebut mampu membantu warga yang selama ini mengalami krisis air bersih.

Pasalnya, kelima desa itu berada di dataran tinggi. Bahkan sebelumnya, warga harus menggali sumur sedalam lebih dari 30 meter.

"Untuk Desa Sukamulya ini ada 437 KK, yang bisa terlayani baru kurang lebih 370 KK. Karena ketinggiannya, memang secara geografi stidak dapat dijangkau," ucap Anas.

Sementara Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo Adenan Rasyid mengatakan, setiap sumur dioperasikan dengan menggunakan panel surya.

"Konstruksi seperti ini menggunakan kelebihan alam. Gorontalo sangat panas, untuk itu kami memanfaatkan tenaga surya dan bukan listrik," imbuh Adenan.

Hingga saat ini, masih ada dua dusun yang belum bisa terjangkau program pembangunan sumur eksplorasi karena lokasinya terlalu tinggi.

Nantinya, setelah satu tahun, sumur tersebut akan diserahkelolakan ke desa. Meski demikian, Adenan mengaku, BWS Sulawesi II Gorontalo masih akan melakukan monitoring sehingga dapat menjamin fasilitas ini tetap berfungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau