PEKANBARU, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Pekanbaru-Dumai, Jumat (21/2/2020).
Menurut Jokowi, jika ruas sepanjang 131 kilometer tersebut selesai dan beroperasi pada April 2020, perjalanan Pekanbaru-Dumai dapat ditempuh dalam waktu hanya 1,5 jam.
"April ruas ini bisa digunakan dan bisa memangkas waktu tempuh dari sebelumnya 4 hingga 5 jam menjadi 1,5 jam," kata Jokowi.
JTTS dirancang sepanjang 2.974 kilometer. Dari total panjang jalan tersebut, 469 kilometer atau 6 ruas di antaranya sudah beroperasi.
Baca juga: Tarif Tol Pekanbaru-Dumai Rp 900 Per Kilometer
Sementara 495 kilometer masih dalam tahap konstruksi atau 9 ruas, dan 740 kilometer atau 5 ruas dalam persiapan konstruksi dan tahap lelang.
Adapun rencana pembangunan hingga akhir 2020 sepanjang 1.270 kilometer atau sebanyak 11 ruas.
Dengan demikian, diharapkan pada 2024 mendatang seluruh JTTS tersambung dari Lampung hingga Aceh.
Menurut Jokowi, meskipun indikator tingkat efisiensi investasi atau internal rate of return (IRR) masih rendah yakni sekitar 8-9 persen, namun JTTS harus dibangun dan diselesaikan.
"Kalau tidak dimulai sekarang dan harus menunggu IRR hingga di atas 12 persen, daya saing kita tidak akan meningkat," ujar Jokowi.
Baca juga: Basuki Pastikan Tol Pekanbaru-Dumai Siap Dilintasi Saat Mudik Lebaran
Tersambungnya JTTS menjadikan mobilitas barang dan jasa akan berjalan lebih cepat, sehingga daya saing atau competitiveness pun ikut meningkat.
"Ini kan bisa dilihat dari index competitiveness. Semua indikator akan terlihat," imbuh Jokowi.
Sebelumnya Kepala Badang Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menuturkan, ruas Pekanbaru-Dumai tidak hanya menghubungkan antar dua kota/kabupaten, melainkan juga membuka konektivitas dengan kawasan-kawasan industri.
Selain itu, ruas Pekanbaru-Dumai juga terkoneksi dengan berbagai kawasan produktif lainnya. Dengan demikian dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, mengurangi biaya logistik, dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
"Yang menarik, jalan bebas hambatan ini memiliki keunikan tersendiri yakni ada interaksi yang baik dengan alam," tutur Danang.
Interaksi dengan alam ini diakomodasi dengan pembangunan enam underpass untuk perlintasan gajah liar di dua Seksi.
Dua seksi tersebut yakni, Seksi II yang berada di Sungai Tekuana yang lokasinya tak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak.
Di kawasan tersebut sedikitnya terdapat 13 gajah Sumatera liar yang diakomodasi dua dua perlintasan.
Sedangkan empat perlintasan lainnya berada di Seksi 4, dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.
Tol Permai sempat dibuka fungsional untuk Seksi I yaitu Pekanbaru-Minas sepanjang 9,5 kilometer pada momen mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019.
Seksi I tersebut telah dilintasi sebanyak 40.518 kendaraan golongan I (Non Bus) dengan kondisi yang terpantau lancar.
Ruas tol ini terbagi dalam enam seksi selain Seksi I, terdapat Seksi II Minas-Petapahan/Kandis Selatan sepanjang 24 kilometer, dan Seksi III Petapahan-Kandis Utara sepanjang 17 kilometer.
Selanjutnya, Seksi IV Kandis-Duri Selatan sepanjang 26 kilometer, Seksi V Duri Selatan-Duri Utara sepanjang 28 kilometer, dan Seksi VI Duri Utara-Dumai sepanjang 25 kilometer.
Tol Permai dilengkapi dengan 7 gerbang tol, 6 buah simpang susun dan 10 tempat istirahat dan pelayanan (TIP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.