JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengimbau para pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintasi Jalan Tol Cipularang karena sedang dilakukan penanganan akibat peristiwa longsor sekitar 8 meter dari ruang milik jalan (rumija) atau tepatnya di Km 118+600 arah Jakarta.
Peristiwa longsor tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur Kampung Hegarmanah RT 02/RW 04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Penanganan longsor masih terus dilakukan dengan pemasangan dolken/cerucuk dan sandbag, terpal untuk menghidari resapan air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan.
Penanganan longsor juga dilakukan secara komprehensif tepatnya berada pada 8 meter dari Rumija KM 118+600 arah Bandung.
Selaku pengelola Jalan Tol Cipularang, Jasa Marga Cabang Purbaleunyi juga melakukan penanganan genangan air dengan menggunakan 5 buah pompa berkapasitas total 450 liter per detik.
Tak luput, pembersihan material lumpur juga dikerjakan untuk normalisasi saluran dengan mengoperasikan 3 unit excavator.
Baca juga: Begini Kondisi Ruas Tol Cipularang Pasca-longsor
Sementara untuk rencana perbaikan jangka panjang, Jasa Marga akan melakukan penataan saluran drainase.
Jasa Marga bersama PT Jasamarga Tollroad Maintenance, Ditjen Bina Marga dan BBWS Citarum Kementerian PUPR, serta Tim Ahli dalam menyusun rencana penanganan sementara maupun permanen.
General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Pratomo Bimawan Putra mengatakan, saat ini, perusahaan telah melakukan pengujian sondir pada area longsor untuk mengetahui karakteristik tanah.
"Selanjutnya, akan dilakukan penanganan lereng dengan penguatan boredpile, dan retaining wall, penataan saluran air, serta perbaikan saluran irigasi," ujar Bima dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2020).
Selama pelaksanaan penanganan area longsor, dua jalur Tol Cipularang baik arah Jakarta maupun arah Bandung dapat dilintasi secara normal.
"Operasional jalan tol tetap berjalan secara normal, selama proses penanganan dampak longsor," tegas Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.