Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huang Xiqiu, Arsitek Indonesia Perancang Rumah Sakit Corona China

Kompas.com - 10/02/2020, 06:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

“Saya mengajar di sekolah Tionghoa itu, Huang Xiqiu sudah berangkat ke Surabaya,” kata Iwan.

Iwan sendiri mengajar olahraga di Chung Hua School pada sekitar 1958. Sementara, Huang Xiqiu sudah lulus SMP di sekolah tersebut sekitar 1957 dan pindah ke SMA di Surabaya.

Baca juga: 9 Fakta Hebatnya China, Membangun RS Corona 8 Hari

“Saya hanya mengajar dua adiknya Huang Xiqiu, yakni Wang Sik Sin dan Wang Siang In,” kata Iwan.

Sekarang, kedua adik Huang tersebut juga berada di China. Iwan yang kini berumur 81 tahun tersebut mengatakan, Huang Xiqiu memang dikenal sebagai sosok yang cerdas, rajin belajar, sederhana dan tidak terlalu banyak bicara.

“Yang saya baca dari Huang Xiqiu, sedikit bicara, namun banyak kerja,” tutur Iwan.

Bahkan, Huang Xiqiu juga pernah menjabat sebagai ketua asosiasi murid di Sekolah Tionghoa.

Chung Hua School sendiri berdiri pada 1910, dan dimiliki oleh tokoh Tionghoa di Jember, yakni di bawah yayasan Tionghoa Hwee Koan.

Lalu, pada 1966, sekolah ditutup karena kondisi politik yang tidak kondusif saat itu.

Delapan Hari

Untuk diketahui, proses desain Rumah Sakit Huoshenshan rampung pada 24 Januari 2020. Mobilisasi mesin dan peralatan konstruksi serta dimulainya pembangunan fisik secara resmi sehari setelahnya, yakni pada 25 Januari.

Kemudian, pada tanggal 29 Januari kerangka kerja untuk lebih dari 300 kamar prefabrikasi mulai dipasang.

Sementara instalasi fasilitas medis dilakukan pada Sabtu (1/2/2020), termasuk instalasi teknologi canggih, terutama untuk komunikasi dan mobilisasi peralatan kesehatan serta obat-obatan.

Para dokter yang bertugas dapat berbicara dengan para ahli di luar rumah sakit melalui sistem video yang menghubungkan mereka dengan Rumah Sakit Umum PLA Beijing.

Sistem komunikasi canggih ini dipasang dalam waktu kurang dari 12 jam oleh "tim komando" yang beranggotakan 20 orang dari Wuhan Telecom Ltd.

Konstruksi rumah sakit kedua khusus pasien corona, Leishenshan, di Wuhan, memasuki tahap penyelesaian.Xinhua Konstruksi rumah sakit kedua khusus pasien corona, Leishenshan, di Wuhan, memasuki tahap penyelesaian.
Teknologi canggih yang digunakan tak hanya dalam sisi komunikasi, robot medis juga hadir di rumah sakit ini yang merupakan sumbangan dari sebuah perusahaan swasta China.

Robot medis ini bertugas mengirimkan obat-obatan dan membawa sampel uji ke laboratorium-laboratorium yang ditunjuk pemerintah.

Rumah Sakit Huoshenshan dirancang dengan luas bangunan 33.900 meter persegi dan kapasitas 1.000 tempat tidur.

Baca juga: China Upah Tukang Bangunan RS Corona Rp 2 Jutaan Per Hari

Melibatkan 700 pekerja profesional level manajerial serta 4.000 tenaga konstruksi, pembangunan fisik fasilitas kesehatan ini dapat diselesaikan dalam waktu efektif 8 hari.

Rumah Sakit Huoshenshan dikelola oleh sayap militer Partai Komunis China, Tentara Pembebasan Rakyat China.

 

 

Penulis: Hilda B Alexander, Bagus Supriadi I Editor Abba Gabrilin, Hilda B Alexander

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com