Terlepas dari lokasinya, hotel tersebut dengan cepat meraih kesuksesan. Sharp dinilai memiliki naluri untuk menemukan apa yang diinginkan pelanggan.
Dia berprinsip untuk menyambut dan memperlakukan pelanggan seperti tamu yang datang ke rumah.
Baca juga: Mengenal Barron Hilton, Raja Hotel Perintis Super Bowl yang Dermawan
Untuk memberikan suasana kamar yang sunyi misalnya, Sharp memastikan tidak ada pipa yang menyentuh beton.
Kemudian dalam memberikan layanan khusus bagi para tamu, ia memberikan wewenang kepada petugas parkir untuk bertindak langsung jika ada permintaan khusus.
Bisnisnya berkembang pesat. Sharp pun lalu membuka hotel keduanya bernama Inn on the Park yang mencakup 200 kamar di pinggiran Kota Toronto.
Selama satu dekade, perusahaan berkembang sangat pesat. Menurut BBC, rata-rata, Sharp membangun dua buah hotel per tahun.
Setelah menghabiskan liburan di Kota London dan merasakan pelayanan yang buruk di hotel yang ia tempati, Sharp memutuskan untuk mengembangkan propertinya ke ibu kota Inggris tersebut.
Inn on the Park London pun sukses dibuka pada tahun 1970 dan terpilih menjadi hotel terbaik di Eropa setelah setahun beroperasi.
Melansir laman Four Seasons, hotel ini menetapkan arah untuk masa depan perusahaan dan memelopori beberapa layanan khas Four Seasons di seluruh dunia.
Dalam beberapa tahun, portofolio perusahaan juga mencakup 10 hotel di seluruh Kanada, dan kontrak manajemen di San Francisco dan Chicago.
Setelah itu, pada tahun 1974, Sharp mengalami beberapa kesulitan karena adanya resesi. Inflasi yang tinggi membuat dia tidak mampu membayar kembali uang yang telah dipinjam untuk membangun sebuah hotel di Vancouver.
Tetapi kekhawatirannya dapat diatasi. Sharp berhasil menegosiasikan kembali kesepakatannya dan mengubah model keuangan perusahaan.
"Pengalaman yang nyaris menghancurkan itu mengajari saya bahwa risiko finansial membangun dan memiliki hotel terlalu besar," kata Sharp kepada Fortune.
Hal ini juga akhirnya membuat Sharp mengubah model bisnisnya dari semula membangun menjadi mengoperasikan hotel dan telah didanai oleh para pengembang real estat.
Baca Juga: Meski Tak Lulus Sekolah, Conrad Hilton Kuasai Bisnis Hotel Dunia
"Saat itulah saya memutuskan untuk pindah dari konstruksi ke bisnis hotel. Jadi sekarang kami adalah perusahaan manajemen dengan sedikit minat dalam memiliki hotel," ucap dia.