Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT dan Masa Depan Jakarta Menurut "Country Leader" Signify

Kompas.com - 03/12/2019, 19:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Terima kasih sudah mengajak saya menikmati perjalanan singkat dengan MRT Jakarta. Sangat mengesankan, infrastruktur yang membawa Jakarta menjadi metropolitan modern, maju, dan berdaya saing".

Demikian Country Leader and General Manager for Signify Indonesia Rami Hajjar mengungkapkan kesannya usai menggunakan MRT Jakarta dengan titik awal Stasiun Lebak Bulus, di Jakarta Selatan, menuju titik akhir, Stasiun Bundaran HI, di Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2019).

Perjalanan singkat yang ditempuh kurang dari 40 menit itu, betul-betul membawa kesan khusus bagi Rami.

"Terus terang, ini kali pertama saya mencoba MRT Jakarta. Dengan pengalaman yang begitu impresif, saya akan mengajak keluarga untuk menggunakan MRT," imbuh Rami dalam perbincangan eksklusif dengan Kompas.com.

Baca juga: MRT Jakarta Buka Peluang Lepas Saham ke Publik

Menurut Rami, salah satu indikator kota metropolitan yang cerdas (smart city), maju dan modern adalah perjalanan yang ditempuh warganya secara efektif, dan efisien.

Bukan hanya dari segi biaya atau road user cost, melainkan juga waktu yang terukur secara presisi, tenaga, dan juga pengalaman (experiencing).

Country Leader and General Manager for Signify Indonesia Rami Hajjar  saat menggunakan transportasi massal MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Lebak Bulus Grab, Jakarta, Senin (2/12/2019).KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Country Leader and General Manager for Signify Indonesia Rami Hajjar saat menggunakan transportasi massal MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Lebak Bulus Grab, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Rami kemudian memberikan penilaian, mulai dari kondisi fisik stasiun, train set, pelayanan ticketing, keamanan, ketepatan waktu, signage, fasilitas untuk kaum difabel, tempat ibadah, toilet, integrasi dengan moda transportasi lain, hingga masalah kenyamanan.

Secara obyektif, kata Rami, kondisi MRT Jakarta bisa disejajarkan dengan moda transit massal di kota-kota dunia lain macam London, Paris, dan Singapura. 

Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan adalah hal-hal krusial yang dinilai Rami demikian penting. Dan ketiganya, telah memenuhi ekspektasi.

"It is very clean, baik di stasiun maupun dalam kereta. And security, no compromise. Keamanan memang harus dilakukan secara berlapis, itu tidak bisa dikompromikan," kata Rami.

Baca juga: Fase II MRT Jakarta Bunderan HI-Ancol Barat Butuh Rp 22,5 Triliun

Demikian halnya dengan ticketing, Rami merasa puas karena petugasnya memiliki kemampuan berbahasa Inggris, bisa menjelaskan perihal tiket dan perjalanan dengan baik.

Sementara signagetrain set, informasi perjalanan, dan fasilitas untuk kaum difabel atau pun lansia, menurut Rami, sudah mencukupi.

jalur khusus kendaraan umum di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta SelatanDok. Sudinhub Jaksel jalur khusus kendaraan umum di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Memang belum sempurna, dan masih terdapat beberapa catatan major yang harus diperbaiki atau ditambah.

Catatan major itu antara lain, ketiadaan area menurunkan penumpang (pengguna MRT Jakarta) atau biasa disebut drop off area.

Terlebih di Stasiun Lebak Bulus, Rami harus berlari saat turun dari mobil untuk menjangkau stasiun. Sementara area yang digunakan atau terpaksa difungsikan sebagai drop off justru merupakan lintasan TransJakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau