Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hasniati, Terbebas dari Utang Rentenir, Jadi Eksportir Saraba

Kompas.com - 27/11/2019, 23:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SOPPENG, KOMPAS.com - Betapa sertipikat tanah yang memiliki kekuatan hukum dan bernilai tinggi, mampu mengubah perekonomian masyarakat. 

Contoh nyata dari pemberdayaan sertipikat tanah ini adalah kegiatan ekspor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Hasniati ke berbagai negara di Eropa.

Perempuan berkerudung ini, sekarang aktif memenuhi pasar Eropa, khususnya Finlandia dengan produk Saraba, minuman tradisional khas Sulawesi Selatan.

"Kebetulan, bulan-bulan November dan Desember adalah musim dingin. Mereka membutuhkan minuman hangat, dan Saraba sangat mereka sukai," tutur Hasniati saat memberikan testimoni di sela-sela acara penyerahan sertipikat tanah hasil kegiatan Reforma Agraria, Redistribusi dan Konsolidasi Tanah, di Soppeng, Selasa (26/11/2019).

Sebelum mendapatkan sertipikat tanah, Hasniati kerap berutang kepada rentenir dengan besaran nominal sekitar Rp 1 juta. Dana pinjaman ini harus dikembalikan dengan bunga tinggi.

Baca juga: Hari Ini, Masyarakat Sulsel Terima 9.939 Sertipikat Tanah

Dari hasil pinjaman tersebut, usaha Saraba Hasniati tak kunjung berkembang. Sebaliknya, hanya menyisakan kewajiban membayar bunga dan pokok pinjaman.

Namun, keadaan berubah setelah warga Desa Timusu, Kecamatan Liliriaja, ini mendapatkan sertipikat tanah dan menjadikannya sebagai aset agunan kepada Bank.

Dia kemudian mendapatkan kredit dari bank senilai Rp 100 juta.

"Dari pinjaman ini, kami kemudian mampu memproduksi lebih banyak Saraba dan juga dodol, dengan pemasaran dibina oleh Dinas Pertanian Soppeng," ucap Hasniati.

Kini, Hasniati mampu mencetak omset per bulan sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Menariknya, jika dulu pemasaran Saraba dan Dodol dilakukan sebatas kawasan tempat tinggal, kini merambah ke mancanegara.

Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Surya Tjandra saat penyerahan sertipikat tanah di Kabupaten Soppeng, Sulawesi selatan.Dokumentasi Biro Humas Kementerian ATR/BPN Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Surya Tjandra saat penyerahan sertipikat tanah di Kabupaten Soppeng, Sulawesi selatan.
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra menyambut gembira upaya Hasniati yang mampu memenuhi pasar Finlandia.

Agar lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan manfaat dari sertipikat tanah ini, Surya menerapkan sejumlah strategi percepatan kegiatan Reforma Agraria, Redistribusi, dan Konsolidasi Tanah.

"Kami akan terus mengintensifkan komunikasi dengan seluruh stake holders, baik di internal Kementerian ATR/BPN, kantor wilayah, kantor pertanahan maupun lintas sektor kemerintan dan lembaga," ucap Surya.

Baca juga: Surya Bentuk Special Vehicle Kejar 126 Juta Bidang Tanah Terdaftar

Surya mengatakan bahwa Reforma Agraria merupakan program prioritas yang saat ini diseriusi oleh pemerintah.

Dalam reforma agraria terdiri dari dua komponen, yakni asset reform dan access reform. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau