Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinggiran Jakarta yang Sedang Naik Daun Itu Bernama Cisauk

Kompas.com - Diperbarui 28/12/2022, 10:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sejoli ini menyusul kiprah PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang lebih dulu mengembangkan properti vertikal.

Pengembang pelat merah ini berkolaborasi dengan KAI membangun Cisauk Point di atas lahan seluas 1,65 hektar. Cisauk Point terdiri dari apartemen dan area komersial.

Untuk apartemen, akan dibangun enam menara dengan total 3.000 unit. ACP dan KAI membagi pembangunan Cisauk Point dalam empat tahap.

Tahap pertama diserahterimakan pada 2021, tahap kedua tahun 2023, serta tahap ketiga dan keempat tahun 2024. Adapun nilai investasi untuk membangun Cisauk Point sekitar Rp 1 triliun.

Berikutnya adalah PT Graha Nuansa Asri yang membangun Golden Park Serpong. Perusahaan ini menjadikan Stasiun Cisauk dalam kampanye komersialnya.

Direktur Utama PT Graha Nuansa Asri Gregorius Gun Ho mengatakan, selain kelengkapan infrastruktur, faktor lain yang menarik dari Cisauk adalah harga lahan dan propertinya masih relatif terjangkau.

"Dengan nilai investasi Rp 150 miliar, kami menawarkan per unit di Golden Park ini sekitar Rp 399 juta sampai Rp 1,09 miliar," kata Gregorius.

Pengamat properti yang juga CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono sepakat mengenai hal itu. Harga lahan Cisauk masih kompetitif, meskipun lokasinya bersebelahan dengan BSD City dan dikelilingi fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan warga.

"Karena lokasinya di bibir BSD City serta dapat diakses dari berbagai arah dengan beragam moda transportasi, menjadikan Cisauk menarik minat banyak kalangan. Tak hanya investor, juga konsumen," papar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2019).

Dalam beberapa tahun ke depan, Hendra memprediksi, Cisauk akan menjadi favorit investasi properti ketika sejumlah infrastruktur dan fasilitas tambahan selesai dibangun.

Ilustrasi apartemenThinkstock Ilustrasi apartemen
Sebut saja Tol Serpong-Balaraja dan rencana perpanjangan trase Moda Raya Terpadu dari Lebak Bulus hingga Serpong.

"Tentu saja, hal ini sangat dinantikan warga Cisauk dan para calon konsumen properti yang mengincar daerah ini," imbuh Gregorius.

Harga terus melambung

Masifnya pengembangan properti di kawasan ini, tentu saja, mengatrol harga jual lahan dan rumah, serta jenis properti lainnya terus melambung.

Cisauk Point, misalnya. Jika pada penawaran perdana 2017 silam harganya sekitar Rp 13 juta per meter persegi, kini sudah menyentuh angka Rp 15 juta hingga Rp 18 juta per meter persegi.

Sementara untuk rumah tapak, saat ini sudah demikian sulit mencari unit ukuran 36/90 persegi dengan harga di bawah Rp 500 juta.

Yang ada ukuran lebih kecil, yakni 30/60 meter persegi yang dibanderol Rp 499 jutaan belum termasuk pajak.

Adapun harga pasar lahannya sudah menyentuh angka Rp 10 juta per meter persegi. Semakin mendekati BSD City dan sejumlah fasilitas komersial, akan makin selangit harganya.

Dalam catatan Kompas.com, harga pasar lahan di sekitar area komersial tersebut sudah bertengger di angka Rp 10 juta per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau