LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah mulai menata kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya pada 2020 sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 822.529.243.000.
"Target kami 2020 tuntas sebenarnya. Kalau Labuan Bajo Rp 822 miliar, termasuk Rinca dan Padar," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hadi Sucahyono, Jumat (27/9/2019).
Secara rinci, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk sektor sumber daya air Rp 63,5 miliar, bina marga Rp 418,7 miliar, cipta karya Rp 236 miliar, dan perumahan Rp 104,2 miliar.
Baca juga: Pelabuhan Kargo dan Penumpang Labuan Bajo Bakal Dipisah
"Nantinya dermaga kita atur, ada phinisi, yacht, juga ada plaza sampai ke Bukit Pramuka. Semua terbuka, sehingga turis bisa olahraga, jalan kaki," ujarnya.
Khusus untuk pengembangan pelabuhan, imbuh Hadi, Kementerian PUPR akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Pasalnya, penataan kawasan pelabuhan menjadi ranah Kemenhub.
Kementerian PUPR, hanya bertugas membangun jalan akses menuju pelabuhan tersebut. Sejauh ini, rencananya akan dipisahkan antara pelabuhan penumpang dengan pelabuhan kargo.
Ada dua lokasi alternatif untuk pelabuhan kargo yakni di kawasan Bari dan Nanga Bido. Setiap kawasan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.