LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan tengah mengkaji kemungkinan pemisahan pelabuhan penumpang dan kargo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemisahan ini dilakukan sebagai salah satu pengembangan destinasi wisata di wilayah ini.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hadi Sucahyono menjelaskan, selama ini sulit bagi kapal wisatawan berukuran besar untuk berlabuh di dermaga.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur di Sekitar Labuan Bajo Dibatasi
Dengan adanya pemisahan, diharapkan kapal-kapal tersebut dapat berlabuh sehingga memudahkan wisatawan saat hendak naik ataupun turun.
"Karena kita kan mau premium, asumsinya kapal-kapal itu seperti ada yang sekarang model-model yacht, atau phinisi. Jadi kita adakan dermaga khusus untuk itu," kata Hadi, Kamis (26/9/2019).
Saat ini, ia menambahkan, rencana induk atau masterplan pemisahan pelabuhan tersebut masih disusun oleh Kementerian Perhubungan.
Kemenhub sendiri masih mencari lokasi yang lebih tepat untuk membangun dermaga baru khusus kargo.
Kelak, Hadi menambahkan pengembangan dermaga tersebut disinergikan dengan pengembangan kawasan wisata bahari Kampung Ujung.
"Nanti terus masuk ke dalam kita penataan lagi di sekitar Kampung Ujung. Ada wisata kuliner juga yang bisa dinikmati turis," imbuh Hadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.