"Presiden mau bikin ibu kota baru, saya laksanakan. Saya membantu Presiden. Jadi saya hanya melaksanakan visi Presiden," ungkapnya.
"Jadi kalau visi Presiden tidak terlaksana, kalau itu terkait infrastruktur, saya yang salah, saya yang tanggung jawab," imbuh Basuki.
Kepiawaian Basuki dalam menggarap proyek infrastruktur pun diakui oleh para bawahannya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Eko Djoeli Heripoerwanto menilai, sosok Basuki sebagai seorang pemimpin yang bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat.
"Beliau selalu berorientasi terhadap hasil," kata Eko melalui pesan singkat.
Baca juga: Program Sejuta Rumah Dilanjutkan, Ini 6 Penguatan dari Pemerintah
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Hari Suprayogi. Selain dikenal sebagai seseorang yang selalu bekerja cepat demi mewujudkan hasil, Basuki juga dianggap selalu berani mengambil keputusan dan memiliki perhatian besar kepada setiap bawahannya.
Adapun Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H Sumadilaga menilai, analisas CSIS terhadap sosok Basuki sudah tepat.
Pembangunan infrastruktur memerlukan sosok yang tegas dan cepat dalam mengambil keputusan.
"24 jam, 7 hari seminggu, (selalu) semangat untuk mengejar ketertinggalan di bidang infrastruktur negara kita," singkat Danis.
Terlebih, ritme kerja Basuki saat ini yang terbilang cepat juga sudah cukup dimahfumi oleh seluruh jajaran Kementerian PUPR.
"Bagus sekali, kita nanti tinggal lari saja. Tinggal gigi tiga saja, tidak perlu adaptasi lagi. Dan kita pasti sudah siap, karena langgam beliau begitu, implementasinya cepat," ungkapnya.
Baca juga: Basuki: Butuh 50 Tahun Bereskan Perumahan Rakyat
Adapun Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanudin menilai, sulit mencari sosok pemimpin baru untuk menyelesaikan tugas pembangunan infrastruktur.
Oleh karena itu, bila Basuki kembali memimpin, ia memastikan, hal tersebut sebagai sebuah langkah yang tepat.
"Saya kira wajar, memang susah cari figur sekaliber Pak Basuki. Kerjanya cepat, banyak kerja dari bicara, integritasnya tinggi dan orangnya low profile," tuntas Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.