KOMPAS.com - Topik pembicaraan soal harga tanah menghangat pasca pengumuman resmi pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
Harga tanah di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sebagai loaksi ibu kota baru, dilaporkan mulai mengalami lonjakan.
Kenaikannya pun tidak main-main yakni sebanyak 400 persen dalam jangka waktu tidak sampai satu bulan.
Namun, sebenarnya selain kebijakan strategis pemerintah, faktor apa saja yang menentukan harga tanah?
Bila dijabarkan secara mendalam akan banyak sekali faktor yang terlihat dan tidak terlihat yang membuat sebidang lahan bisa mempunyai nilai tinggi.
Berikut adalah lima faktor paling mendasar yang menentukan harga tanah dan mempengaruhi naik-turunnya nilai tanah tersebut.
1. Lokasi Strategis, Akses Mudah
Tanah yang berlokasi di pusat kota, dekat dengan fasilitas-fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, transportasi umum, jalan tol, dan punya akses jalan yang lebar tentunya punya harga yang jauh lebih mahal dibandingkan tanah yang berada di pinggir kota dengan fasilitas dan akses yang tidak lengkap.
2. Dominasi Pengembang dan Kenaikan Permintaan
Objektif pengembang yang mencari untung menyebabkan mereka menjual tanah dengan harga lebih tinggi dari harga belinya.
Namun, setelah area tersebut dibangun, dikelola, dan dipromosikan oleh pengembang, permintaan dari konsumen yang ingin tinggal di daerah perumahan tersebut otomatis meningkat dan semakin menaikkan harga tanah di area tersebut.
3. Objek di Atas Tanah