Tanaman ekonomis dan produktif adalah tanaman-tanaman yang apabila dijual bisa menghasilkan pendapatan.
Dalam situasi ketika tanah dijual dan ada objek-objek ini di atasnya, harga tanah bisa lebih mahal dibandingkan tanah kosong karena penambahan nilai dari benda-benda yang apabila dijual atau dibudidayakan bisa menghasilkan pendapatan.
4. Bebas Bencana Alam
Faktor alam juga menjadi satu hal yang menentukan harga tanah.
Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, bebas banjir menjadi materi promosi yang dilakukan penjual tanah dan rumah untuk melegitimasi harga tanah yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain yang masih diintai risiko banjir saat musim hujan.
Selain banjir, bencana alam lainnya seperti longsor, erupsi gunung berapi, dan gempa juga menjadi keadaan yang menentukan harga tanah.
Lokasi tanah yang risiko bencana alamnya minim akan punya harga yang lebih tinggi dibanding area yang rawan terkena bencana.
5. Biaya Administratif dan Hitungan Tidak Berwujud Lainnya
Beberapa di antaranya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), biaya akta jual beli, notaris, sertifikat, dan belum lagi bila birokrasi soal akta dan sertifikat di daerah tersebut sulit.
Kemudian, ada juga Nilai Jual Objek Pajak (NJOB) dan juga perhitungan inflasi per tahunnya.
Perlu kembali diingat bahwa faktor-faktor ini hanyalah faktor-faktor paling dasar yang mempengaruhi harga tanah di suatu wilayah.
Masih banyak aspek-aspek lain yang lebih mendalam seperti faktor sosial dan budaya sebelum Anda bisa membangun rumah impian.
Jadi, jangan buru-buru mengontak jasa desain rumah dan pakai waktu Anda untuk meriset segala sesuatu tentang jual-beli tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.