BEKASI, KOMPAS.com - Perkotaan seyogianya terkoneksi dengan sarana transportasi publik yang murah, dan mudah diakses warganya.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan maksimal berupa pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat digunakan oleh semua kalangan.
Stasiun Metland Telaga Murni di Cibitung, Bekasi, yang baru saja diresmikan operasionalnya oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Selasa (13/8/2019), merupakan contoh pengembangan perkotaan yang terintegrasi dengan transportasi massal.
"Kami saat ini tengah membangun angkutan massal, mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), dan bus rapid transit (BRT). Stasiun ini adalah contoh pertama kerja sama antara pemerintah dan swasta. Bentuk kerja sama ini akan dilakukan juga di tempat lain," tutur Budi menjawab Kompas.com.
Menurut Budi, pelibatan dan kontribusi swasta tak sebatas membangun sarana dan prasarana saja. Pemerintah mengundang swasta secara bersama melakukan kolaborasi dalam skala yang lebih luas.
Baca juga: Metland Cetak Laba Rp 482 Miliar
Termasuk dalam implementasi konsep transit oriented development (TOD) di perumahan-perumahan skala kota atau township yang mengintegrasikan hunian, komersial, tempat aktivitas, sarana pendidikan, dan bekerja dalam satu kawasan.
"Itu yang dinamakan kota pintar. Kota yang bisa dijangkau ke mana-mana dengan mudah," imbuh dia.
Rinciannya, sebanyak 30.648 penumpang terangkut selama Mei, kemudian naik menjadi 44.223 orang pada Juni, dan 53.534 penumpang hingga akhir Juli 2019.
"Hal ini menunjukkan bahwa permintaan pelayanan transportasi massal demikian tinggi. Terutama di kawasan-kawasan yang dekat permukiman," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfamendi.
Stasiun Metland Telaga Murni sendiri merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara direktorat yang dipimpinnya dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan PT Fajarputera Dinasti, anak usaha PT Metropolitan Land Tbk (Metland), pada 2014.
Baca juga: Pasca-pemilu, Metland Yakin Industri Properti Segera Pulih
Perjanjian ini kemudian direalisasikan di lahan seluas 2.051 meter persegi dengan dimensi bangunan 2.630 meter persegi, dalam masa konstruksi 3 tahun mulai 2015 hingga 2018
"Ongkos konstruksinya senilai Rp 51,58 miliar," sebut Zulfamendi.
Untuk diketahui, aset Stasiun Metland Telaga Murni ini berstatus hibah dan akan dikelola oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai operator.
Mengatrol Harga Jual