Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Kereta di Perumahan, Strategi Pengembang Kerek Harga Jual

Kompas.com - 14/08/2019, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Beroperasinya Stasiun Metland Telaga Murni diakui Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Thomas J Angfendy memengaruhi perumahan Metland Cibitung.

"Permintaan hunian meningkat. Bahkan, sejak sebelum stasiun ini dioperasikan. Peningkatannya cukup signifikan dan tentu saja berdampak pada kenaikan harga jual," tutur Thomas.

Kendati tak menyebut angka, Thomas optimistis kenaikan harga pasti terjadi selama pasar mampu menyerapnya. 

Dalam catatan Kompas.com, harga jual hunian di Metland Cibitung pada 2017 serentang Rp 350 jutaan untuk ukuran 32/72 meter persegi hingga Rp 1 miliar untuk tipe 70/165 meter persegi.

Kini, harga tersebut mengalami kenaikan menjadi berkisar antara Rp 400 jutaan hingga Rp 1.5 miliar untuk tipe serupa.

Angka ini pun kemungkinan tak akan bertahan lama, mengingat Metland punya rencana melansir klaster hunian baru dengan harga lebih tinggi.

Harga baru ini ditetapkan menyusul tambahan komponen moda transportasi massal yang dibebankan sebagai konsekuensi logis dari pengeluaran ongkos konstruksi Stasiun Metland Telaga Murni.

Baca juga: Peminat Klaster Baru Citra Maja Raya Tembus 1.500 Orang

"Dana yang kami keluarkan senilai Rp 51,58 miliar itu akan kami bebankan pada harga jual klaster terbaru nanti," sebut Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Anhar Sudrajat.

Tak hanya sebagai komponen dalam memengaruhi perubahan harga jual, kehadiran fasilitas publik ini pun akan dimanfaatkan oleh Metland guna mengembangkan properti-properti komersial baru.

Anhar mengatakan, di kawasan central business district (CBD) Metland Cibitung seluas 20 hektar, akan dibangun fasilitas Park and Ride seluas 5.000 meter persegi, Millenials Park, F and B area, Waterland 1 hektar, pusat belanja, dan hotel.

Selain itu, guna melengkapi fasilitas transportasi publik, Metland juga bakal mengembangkan terminal angkutan umum seluas 3.000 meter persegi.

"Jadi, ini TOD yang lengkap, ada stasiun, termina, park and ride, juga ke depan rencananya dibangun apartemen 5.000 unit, melengkapi hunian 8.000 unit," terang Anhar.

Hingga saat ini, dari total 400 hektar izin lokasi Metland Cibitung, yang sudah terbangun sekitar 100 hektar dengan jumlah rumah 3.000 unit.

Prakarsa

Selain TOD Metland Telaga Murni, pemerintah juga tengah memproses pengembangan serupa di kawasan Citra Maja Raya, Kabupaten Lebak, Banten.

"Ini yang dalam waktu dekat akan direalisasikan. Selain di sana, TOD juga dikembangkan di stasiun-staiusn lama. Ada TOD berarti ada hunian. Ada hunian berarti ada pergerakan manusia, ini bangkitan massal," sebut Budi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau