Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Baru Rp 866 Miliar, SMF Yakin Pendapatan 2019 Sesuai Target

Kompas.com - 22/07/2019, 15:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF Ananta Wiyogo optimistis target pendapatan 2019 dapat terealisasi, kendati pada Semester I baru mencetak Rp 866 miliar dari target Rp 1,767 triliun.

Terlebih, hingga akhir tahun ini, kondisi bisnis sangat menantang (challenging). Salah satu tantangan yang harus dihadapi dengan langkah strategis adalah tendensi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI).

"Ini kinerja hingga 30 Juni, masih sekitar 48-49 persen dari target. Tapi ya kami harus yakin, pendapatan bisa mencapai target," ujar Ananta menjawab Kompas.com, usai paparan Kinerja SMF Semester I-2019, di Jakarta, Senin (22/7/2019).

Ananta menuturkan, SMF adalah special mission vehicle (SMV) pemerintah bukanlah seperti perusahaan terbuka lainnya yang mengejar keuntungan komersial semata.

Namun demikian, SMF berupaya kompetitif, setidaknya bisa memasarkan produk yang dapat menguntungkan perseroan, kendati dengan marjin sedikit.

Baca juga: Optimalisasi Bisnis, SMF Teken Kerja Sama dengan Korea HUG

"Jadi, jika dinamika pasar terdapat tendensi penurunan suku bunga, kami masih bisa bersaing. Tapi tetap harus sound, sustain, dan safe," imbuh Ananta.

Selain tendensi penurunan suku bunga, tantangan lainnya adalah dana dari pasar modal yang diperebutkan oleh tidak hanya SMF, melainkan juga lembaga lainnya. Termasuk pemerintah.

"Dana di pasar modal kita kan terbatas, tidak seperti di luar. Nah, bagaimana SMF harus inovatif melakukan terobosan-terobosan baru, juga menciptakan model bisnis baru," sambung dia.

Model bisnis baru yang tengah disiapkan adalah warehousing  yakni langkah antara dalam transaksi kewajiban hutang yang dijamin atau collateralized debt obligation (CDO) yang melibatkan pembelian pinjaman atau obligasi yang akan berfungsi sebagai jaminan dalam transaksi CDO dimaksud.

Periode warehousing biasanya berlangsung selama tiga bulan, dan berakhir setelah penutupan transaksi CDO. Model bisnis ini akan dilaksanakan sebelum akhir 2019. 

Senyampang itu, empat program inisiatif strategis tetap dilakukan yakni program penurunan beban fiskal dari 10 persen menjadi 25 persen porsi SMF untuk membiayai 68.000 rumah dengan bunga 5 persen.

Kemudian program KPR pasca bencana untuk 3.000 ASN, dan menyalurkan pembiayaan Rp 100 juta per ASN sesuai NJOP tanah.

Baca juga: SMF dan Kemenpar Tandatangani Dukungan Pembiayaan Homestay di 10 DPP

Berikutnya, program pembiayaan daerah kumuh yang bekerja sama dengan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta program pembiayaan homestay di tiga lokasi.

Penyaluran pembiayaan meningkat

Sementara itu, secara umum, SMF mencatat peningkatan kinerja sepanjang Semester I-2019. Hal ini tecermin dari kenaikan jumlah penyaluran pembiayaan KPR seiring optimalisasi peran SMF sebagai SMV Kementerian Keuangan.

Pinjaman yang disalurkan kepada penyalur KPR senilai Rp 5,33 triliun atau 53,3 persen dari target tahun 2019.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau