JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengoptimalkan bisnis pembiayaan perumahan di Indonesia, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menjalin kolaborasi sinergis dengan Korean Housing and Urban Guarantee Corporation (HUG).
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, dan Presiden HUG Lee Chae-Kwang, di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
"Kerja sama ini terkait pertukaran informasi seputar kebijakan perumahan dan jaminan atau sistem pembiayaan perumahan. Bisnis mereka kan guarantee, kami ingin mengadopsi konsep-konsep yang bisa diterapkan di Indonesia," tutur Ananta menjawab Kompas.com.
Sinergi dengan Korean HUG, menurut Ananta, karena pengalaman mereka dalam membantu memecahkan persoalan industri perumahan di Kazakhstan, dan Vietnam.
Di Indonesia, backlog perumahan masih sangat tinggi, dan akan terus bertambah seiring pertumbuhan populasi yang diprediksi mencapai 305,65 juta pada 2035, serta meningkatnya urbanisasi.
Baca juga: SMF dan Kemenpar Tandatangani Dukungan Pembiayaan Homestay di 10 DPP
Pemerintah sendiri dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) menargetkan penurunan backlog sebesar 5 juta pada tahun 2019 ini.
Terkait hal itu, Korean HUG yang menjalani guarantee dan pengelolaan dana perumahan dan permukiman (NHUF) sebagai bisnis utamanya, telah berhasil membantu lebih dari 12 juta rumah tangga.
Mereka dapat memiliki rumah melalui skema guarantee, dengan total nilai jaminan mencapa 1.183 triliun Won Korea atau ekuivalen Rp 13,9 triliun.
Ananta berharap melalui kerja sama ini akan didapatkan langkah awal dan dasar bagi kedua belah pihak dalam melakukan penelitian, berbagi informasi, dan berbagi pengetahuan, yang berkaitan erat dengan pembiayaan perumahan, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sementara itu, Presiden HUG Lee Chae-Kwang mengatakan SMF dan HUG memiliki kesamaan peran dalam mendukung pengembangan industri perumahan.
Kerja sama SMF dan HUG ini akan berlangsung selama satu tahun, dan melingkupi 5 hal yakni pertukaran bahan materi atau dokumen dan Informasi mengenai kebijakan perumahan.
Kemudian berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam kaitannya dengan pengoperasian sistem Jaminan.
Berikutnya mencari kebijakan dan peluang baru terkait jaminan; pertukaran informasi terkait pasar perumahan, pembinaan sumber daya manusia dan penegakan kemitraan bersama.
Lantas kompensasi apa yang akan didapat oleh kedua negara dari kerja sama tukar informasi dan berbagi pengalaman tentang industri perumahan yang akan berlangsung satu tahun ini?
Direktur SMF Trisnadi Yulrisma menegaskan, tidak ada deal-deal tertentu menyangkut pemanfaatan dana, pinjaman lunak, atau komitmen apa pun menyangkut pembiayaan perumahan dalam kerja sama ini.