Dengan demikian secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2019 sebesar Rp 52,846 triliun.
Angka ini terdiri dari pembiayaan Rp 42,691 triliun dan sekuritisasi KPR Rp 10,155 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut digunakan untuk membiayai 775.000 debitur KPR yang tediri dari 76 persen pembiayaan dan 24 persen sekuritisasi.
Selain itu, total aset SMF mencapai Rp 21,01 triliun, melonjak 25,13 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 16,79 triliun.
Adapun laba bersih mencapai Rp 241 miliar atau tumbuh 9,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 220 miliar.
Selama tahun 2019 SMF telah bekerjasama dengan 3 bank yang berencana melaksanakan sekuritisasi pada Semester II-2019 dengan menggunakan skema EBA Surat Partisipasi (EBA-SP), salah satunya merupakan penerbitan EBA SP Syariah pertama di Indonesia.
Selain itu, SMF juga telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan IV dan MTN. Total obligasi yang diterbitkan sampai dengan Juni Rp 4,861 triliun.
Penerbitan obligasi PUB IV Tahap VII tersebut SMF merilis tiga seri obligasi, yakni obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 677 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 8 persen dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
Obligasi seri B mempunyai jumlah pokok sebesar Rp7 84,5 miliar, dengan tingkat bunga tetap 8,8 persen berjangka waktu 3 tahun, dan obligasi seri C bernilai pokok Rp 425 miliar, dengan bunga tetap 9,250 persen berjangka waktu 5 tahun.
Sedangkan untuk penerbitan MTN VIII sebesar Rp 500 miliar berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal emisi.
Dan PUB IV Tahap VIII merilis dua seri obligasi, yakni obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 522 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,750 persen dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
Kemudian Obligasi seri B mempunyai jumlah pokok sebesar Rp 1, 989 triliun dengan tingkat bunga tetap 8,450 persen berjangka waktu 3 tahun.
Penerbitan obligasi tersebut bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR).
Dari seluruh dana yang telah dialirkan, untuk program refinancing, SMF telah membiayai 40.000 debitur KPR yang terbagi atas 53,86 persen wilayah barat, 44,06 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 2,09 persen wilayah timur.
Terkait program penurunan beban fiskal pemerintah, sejak 8 Agustus 2018, SMF bersama BLU PPDPP telah berhasil merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP kepada 58.132 debitur.
Total penyaluran dana KPR FLPP sebesar Rp 1,879 triliun melalui 10 bank penyalur KPR FLPP yang merupakan bagian dari realisasi Program FLPP 2018 sejumlah Rp 5,896 triliun.
"Dukungan SMF mendorong peningkatan jumlah rumah yang dibiayai, sampai dengan 30 Juni tahun 2019 telah dibangun sebanyak 81.895 unit," cetus Ananta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.