Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan "One Way" Mudik Dinilai Efektif dengan Sejumlah Catatan...

Kompas.com - 01/06/2019, 12:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Sabtu (1/6/2019), merupakan hari ketiga pemberlakuan sistem lalu lintas satu arah atau one way guna mendukung kelancaran mudik Lebaran 2019.

Periode one way ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, dari KM 70 hingga KM 263 Jalan Tol Trans-Jawa.

Penormalan akan diberlakukan kembali pada pukul 19.00 WIB  sesuai dengan diskresi Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas).

Bagaimana efektivitas one way dalam mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan Tol Trans-Jawa?

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang parikesit mengatakan, sejauh ini usulan sistem lalu lintas one way dari Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas (Korlantas Polri), dan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) cukup efektif.

Baca juga: Merapah Trans-Jawa 4, Panduan Lengkap Mudik 2019

Namun demikian, Danang menilai, masih ada beberapa catatan minor yang harus segera diperbaiki.

 

Foto udara kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati Gerbang Tol Cikampek Utama di malam hari di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019). Volume arus mudik dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-4 siang hari terpantau padat merayap.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Foto udara kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati Gerbang Tol Cikampek Utama di malam hari di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019). Volume arus mudik dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-4 siang hari terpantau padat merayap.
Catatan tersebut berupa pemanfaatan rest area  atau tempat istirahat di KM 42 dan KM 57 yang cukup ekstensif.

"Hal ini menyebabkan munculnya antrean sebelum Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama," ujar Danang kepada Tim Merapah Trans-Jawa 4.0 Kompas.com.

Dari pantauan Tim Merapah Trans-Jawa 4.0 Kompas.com, antrean panjang kendaraan memang terjadi hingga dini hari, Sabtu (1/6/2019) pukul 03.30 WIB, jelang GT Cikampek Utama.

Catatan berikutnya, menurut Danang adalah titik kritis di KM 300-400. Dia menyarankan pemudik untuk mengisi BBM karena kapasitas tangki yang terbatas.

Baca juga: Tol Trans-Jawa Padat, Pemudik Disarankan Beralih ke Jalur Pantura

"Kami harapkan di KM 200-300 pengemudi sudah mulai melakukan pengisian tangki BBM di SPBU pertama yang ditemui," imbuh Danang.

Selain itu, dia juga menyarankan pemudik untuk mengisi kartu tol elektronik dengan nilai maksimum sebelum melakukan perjalanan mudik, untuk menghindari pengisian ulang di jalan tol.

Kemudian, penggunaan bahu jalan yang terjadi karena mesin overheat, sehingga pemudik menghentikan kendaraannya di bahu jalan.

Danang menilai hal ini sangat membahayakan. Untuk itu, pihaknya menginstruksikan badan usaha jalan tol (BUJT) untuk menderek kendaraan yang rusak sesegera mungkin.

Sebagai informasi, dalam dua hari pelaksanaan mudik Lebaran atau hingga H-5, sebanyak 373.158 kendaraan telah meninggalkan Jakarta.

Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2019). Volume arus mudik dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Bawen-Salatiga menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-5 siang hari terpantau padat merayap.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2019). Volume arus mudik dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Bawen-Salatiga menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-5 siang hari terpantau padat merayap.
Mayoritas kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah timur Jawa ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berdasarkan catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, jumlah lalu lintas ini mencapai 28,8 persen dari total prediksi lalu lintas arus mudik pada H-7 sampai H-1 yang mencapai 1,3 juta kendaraan.

Dengan demikian, masih terdapat sekitar 920.000 kendaraan yang masih belum melakukan perjalanan mudik.

Secara rinci, hampir 51 persen pemudik atau sekitar 191.173 kendaraan menuju ke arah timur, baik itu melewati Gerbang Tol Cikampek Utama maupun Kalihurip Utama.

Baca juga: Hari Ketiga One Way, Tol Trans-Jawa Bakal Dipenuhi Pemudik ASN

Komposisinya, 129.306 kendaraan melewati GT Cikampek Utama dan 61.867 kendaraan melewati GT Kalihurip Utama. Jumlah ini naik 82,9 persen dari LHR normal 104.544 kendaraan.

Sementara itu, kendaraan yang menuju arah barat melalui GT Cikopo mencapai 31 persen atau sekitar 116.323 kendaran.

Adapun yang melewati jalur selatan menuju wilayah Puncak dan sekitarnya mencapai 18 persen atau sekitar 65/662 kendaraan. 

Kompas Video KOMPAS.com - Tim Merapah Trans-Jawa 4 Kompas.com kembali melanjutkan perjalanan ke Probolinggo, Jawa Timur. Probolinggo merupakan satu di antara 3 kabupaten yang dilalui ruas tol Pasuruan-Probolinggo. Tol yang memiliki panjang 31,1 KM ini merupakan akses bagi pemudik lebaran yang ingin singgah ke sejumlah tempat wisata yaitu Ranu Agung dan Madakaripura. Ruas Tol Pasuruan-Probolinggo berakhir di kilometer 841. Titik ini merupakan cikal bakal tol trans-jawa bagian terakhir yakin ruas Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,90 KM. Saksikan terus perjalanan Tim Merapah Trans-Jawa 4 di video selanjutnya #merapah #merapahtransjawa #merapahtransjawa4 #mudik #lebaran #arusmudik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau