Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Orang Indonesia Beli Properti di Singapura

Kompas.com - 26/03/2019, 23:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya pariwisata, orang Indonesia juga berkontribusi besar bagi penerimaan di sektor properti Singapura.

Menurut laporan Urban Redevelopment Authority (URA), orang Indonesia yang membeli properti di Singapura selalu menempati posisi tiga terbanyak selama kurun 9 tahun berturut-turut sejak 2010 hingga 2018.

Indonesia hanya kalah dari pembeli China, dan Malaysia. Bahkan, pada kurun 2006 hingga 2008, URA menyebut, pembeli Indonesia menempati posisi teratas dengan porsi sekitar 17 persen hingga 19 persen dari total jumlah properti terjual pada tahun berjalan.

Di negeri dengan luas wilayah 721 kilometer persegi ini, orang-orang Indonesia membeli properti baru dengan harga per unit lebih tinggi ketimbang apartemen termahal di Jakarta.

Satu di antara proyek properti yang diminati orang Indonesia adalah Wallich Residence yang dikembangkan GuocoLand Singapura.

Baca juga: Wallich Residence, Apartemen Tertinggi di Singapura

General Manager Residential GuocoLand Singapura Dora Chng, mengaku, ada beberapa unit Wallich Residence yang dibeli oleh orang Indonesia.

Library of Wallich Residence, Singapore.Dokumentasi Guoco Land Library of Wallich Residence, Singapore.
"Mereka membeli untuk anak-anaknya yang menempuh pendidikan di Singapura, atau untuk keperluan liburan, berobat, dan lain-lain," tutur Dora menjawab Kompas.com, pekan lalu.

Padahal, harga termurah Wallich Residence untuk ukuran 60 meter persegi 2,06 juta dollar Singapura atau jika dikonversi ke Rupiah sekitar Rp 21,05 miliar!

Tak hanya apartemen di gedung tertinggi Singapura yang menjulang 290 meter itu, kalangan tajir Indonesia juga belanja properti di Martin Modern.

Bayangkan, apartemen ini berlokasi di Distrik 9, yang notabene merupakan jantungnya pusat bisnis dan keuangan negeri Lee Kwan Yew tersebut.

Baca juga: Indonesia di Mata Raksasa Properti Singapura

Sekadar informasi, harga sewa dua unit kamar tidur apartemen eksisting saja sudah menembus angka 400.000 dollar Singapura atau Rp 4,1 miliar per tahun!

Oleh karena itu, tak mengherankan jika Group Managing Director GuocoLand Singapura Cheng Hsing Yao menganggap Indonesia adalah pasar potensial dengan kemampuan atau daya beli cukup tinggi.

Casual Dining Room Wallich Residence, Singapore.Dokumentasi Guoco Land Casual Dining Room Wallich Residence, Singapore.
"Kami sedang mempelajari dan mengkaji serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk dapat menggarap pasar properti di Indonesia," tambah Cheng.

Lantas mengapa banyak orang Indonesia membeli properti di Singapura?

Dora punya jawabannya. Menurut dia, investasi properti di negara-kota itu demikian mudah, dan menguntungkan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau