Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Merancang Interior dengan Warna Monokrom

Kompas.com - 09/03/2019, 12:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ruangan di dalam rumah dapat dihias dengan permainan warna tunggal. Tak hanya hitam, putih, atau abu-abu, skema warna ini bisa menonjolkan satu warna tertentu seperti hijau atau pun merah.

Jika Anda tertarik untuk menghias rumah dengan skema warna ini, berikut tips yang bisa dicoba:

- Felix Forest -
Pilihan warna

Dalam menerapkan skema warna ini bukan berarti tidak memperbolehkan hadirnya warna lain.

Hanya saja, saat memilih desain monokrom, warna pilihan harus tampak lebih dominan.

Sementara itu, warna lainnya berfungsi sebagai warna latar belakang.

Untuk itu, Anda perlu memilih warna terlebih dahulu. Melansir Elle Decor, Anda bisa memilih tiga warna, satu warna gelap, satu terang,dan warna tengah.

Jika Anda belum yakin untuk menerapkan konsep monokrom dalam interior rumah, cobalah menerapkannya ke ruangan paling kecil terlebih dahulu.

Anda bisa menggunakan kamar mandi, karena fungsi ruangan ini cocok untuk skema warna monokrom.

Kemudian tempat terbaik adalah ubin. Setelah Anda memilih gaya, padukan dengan skema tiga warna yang telah dipilih sebelumnya.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, Anda tidak perlu memilih warna yang berdekatan dalam palet warna.

Sebaliknya, Anda dapat menerapkan komposisi warna lain, misalnya putih dengan dua warna lembut seperti merah dan pink.

Anda juga bisa memilih warna-warna tegas, seperti biru tua sebagai warna dominan dan bru muda serta putih sebagai warna tambahan.

Pemilihan warna-warna tegas ini dapat membuat tampilan interior terlihat lebih mewah.

Pertimbangkan suasana hati

Dalam memilih warna Anda perlu memperhatikan suasana hati. Apakah Anda menginginkan suasana sangai, bersemangat, hangat, atau tenang?

Pemilihan suasana pada suatu ruangan dapat membantu Anda menemukan komposisi warna yang tepat.

Untuk kehangatan, gunakan warna-warna tradisional yang hangat, seperti merah muda, jeruk, dan cokelat sebagai dasar untuk ide desain interior monokromatik Anda.

Untuk sesuatu yang menenangkan, pilihlah biru, lilac, dan abu-abu untuk ruangan monokromatik.

Jika Anda menginginkan warna yang semangat, pilih warna yang tersebar di seluruh bagan warna. Jika menginginkan suasana santai, pilihlah warna-warna yang berada berdekatan dalam pelat warna.

-Elle Decor -
Gunakan tekstur

Banyak yang menganggap desain monokrom malah memperlihatkan kebosanan. Jika Anda merasa desain monokrom terasa sedikit sepi, tambahkan tekstur pada ruangan.

Untuk kamar tidur misalnya, pertimbangkan untuk menambahkan sandara kepala atau linen bertekstur.

Hal ini juga dapat diterapkan di ruangan lain. Anda tinggal menambahkan korden maupun hiasan dinding dengan tekstur yang menarik.

Gunakan warna lain sebagai titik fokus

Cara lain untuk menghilangkan kebosanan penggunaan warna monokrom adalah dengan memberikan satu warna sebagai titik fokus.

Gunakan warna yang lebih tenag dan lembut untuk ruang yang lebih besar, seperti pada dinding dan furnitu.

Lalu terapkan warna yang lebih berani untuk aksen yang lebih kecil seperti aksesori, karya seni, dan karpet.

- Felix Forest -
Perhatikan detail

Meski desain monokrom menekankan pada pemakaian beberapa warna saja, namun Anda juga perlu memperhatikan detail yang mampu mengimbangi desain monokromatik.

Misalnya, Anda dapat menempatkan jam dinding dengan warna merah atau pegangan lemari dengan warna kontras lain.

Sisakan area putih

Terkadang ketika menerapkan konsep monokromatik, warna yang dipilih cenderung terlihat terang dan kontras. Untuk memberikan istirahat pada mata, sisakan area putih di satu sisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau