JAKARTA, KOMPAS.com - Empat desain masjid Indonesia masuk dan bersaing dalam nominasi penghargaan Abdullatif Al Fozan Award.
Ajang penghargaan ini menampilkan desain dan karya masjid di negara-negara berpenduduk muslim.
Rancangan rumah ibadah Indonesia itu akan bersaing dengan 27 desain masjid dari seluruh dunia. Keempat masjid tersebut yakni:
Pembangunan masjid ini dimulai sejak 7 September 2009, lalu selesai dikerjakan dan diresmikan setahun kemudian, yaitu 27 Agustus 2010.
Bentuk utama masjid berkapasitas 1.000 orang ini dirancang mirip dengan kubus yang dianggap lebih efisien.
Baca juga: 4 Desain Masjid Indonesia Masuk Nominasi Abdullatif Al Fozan Award
"Konsep awalnya sebenar ya menyederhanakan bangunan masjid sehingga benar-benar fungsional dan nyaman," ujar Principal Urbane Indonesia Reza A Nurtjahja, kepada Kompas.com, Rabu (14/2/2019).
Reza menuturkan, masjid biasanya dirancang secara tertutup, namun khusus untuk Al Irsyad, konsep bangunan sengaja dibuat terbuka.
Arah kiblat Masjid Al Irsyad diciptakan dengan konsep terbuka langsung menghadap ke pemandangan alam.
Sementara di sekeliling masjid terdapat banyak ventilasi terbuka sebagai alur masuk keluarnya udara.
"Kami membuat dinding yang bernafas, jadi dia punya pori-pori berlubang sehingga ada ventilasi alami yang masuk ke dalam bangunan," tutur Reza.
Sebelumnya desain masjid ini pernah terpilih sebagai salah satu dari lima bangunan Building of The Year 2010 dari National Frame Building Association dan Arch Daily Religious Building of the Year 2010.
Selain itu, ada pula penghargaan FuturArc Green Leadership Award 2011 dari Building Construction Information (BCI) Asia yang menyebut masjid tersebut sebagai bangunan berkonsep ramah lingkungan.
Dengan luas area mencapai 6.000 meter persegi, Masjid Al Safar berkapasitas hingga 1.200 jamaah. Selain itu, fasilitas ibadah ini dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti toilet, tempat wudhu, taman dan kolam.