Penggunaan bahan-bahan yang akrab dengan kehidupan penduduk sekitar ini memang dimaksudkan untuk kreativitas dan potensi mereka.
Terpisah dari bangunan utama, arsitek juga merancang gedung tambahan dengan ukuran lebih kecil. Gedung ini difungsikan sebagai toilet biogas dengan atap bambu spiral.
Sementara jalan masuk menuju ke gedung dicor dari cetakan bambu.
Sekolah ini diluncurkan pada Desember 2018. Pembangunan fase pertama diperkirakan dapat mengakomodasi sekitar 200 siswa pada 2020.
Sedangkan tahap kedua rencananya akan segera dibangun untuk memperluas dan meningkatkan fasilitas pengajaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.