Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Kalau Ngejar "Voters", Presiden Hanya Bangun Pulau Jawa

Kompas.com - 09/02/2019, 15:37 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, masifnya pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak untuk mendulang suara pada Pilpres 2019 semata.

Bila perolehan suara yang ingin diincar Presiden, ia tak perlu terjun ke sejumlah daerah untuk membangun infrastruktur di sana. Cukup membangun infrastruktur di Pulau Jawa.

"Kalau Pak Jokowi ingin membangun hanya berorientasi pada pencapaian voters, untuk mencari suara pada 2019, sesungguhnya Pak Jokowi cukup membangun infrastruktur di Jawa," kata Moeldoko di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Ia mengatakan, populasi penduduk di Jawa paling banyak dibandingkan wilayah lain. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia mencapai 261,89 juta jiwa.

Baca juga: Ada Tol, Pekanbaru Bakal Jadi Surabaya atau Medan Kedua

Dari jumlah tersebut, 148,17 juta jiwa tinggal di Jawa. Populasi tertinggi berada di Jawa Barat dengan 48,03 juta jiwa.

Jumlah itu setara dengan gabungan jumlah penduduk yang tinggal di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTT, dan Papua yang mencapai 47,56 juta jiwa.

"Tapi apa iya seorang kepala negara berpikir seperti itu? Seorang negarawan berpikir mengurus negara ini dari ujung ke ujung," ujar Moeldoko.

Demikian halnya bila yang dilihat hanyalah aspek keuntungan ekonomi. Kalau fokus pembangunan hanya di Pulau Jawa tentu lebih menguntungkan karena akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Soal Kebocoran Anggaran, Moeldoko Minta Prabowo Tak Asal Sebut

Moeldoko menambahkan, pembangunan infrastruktur yang ingin dikedepankan Presiden lebih kepada pembangunan peradaban.

"Bisa dibayangkan teman-teman kita yang dulu mengalami permasalahan kesehatan, pendidikan, dan berbagai persoalan sosial lainnya, mereka sangat tertinggal. Tetapi dengan dibangunnya infrastruktur dalam bentuk konektivitas, terbangun semua, connecting," ujarnya.

"Konektivitas yang memberikan kemudahan atas pelayanan sehingga secara sosial mereka tumbuh dengan baik, secara ekonomi tumbuh, budaya bertumbuh, di situ peradaban akan bertumbuh dengan baik," kata Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau