Rekonstruksi jalan yang dimaksud Benu, yakni pelebaran jalan menuju standard 2-7-2, dengan teknik pelaksanaan memperbaiki, pembongkaran struktur jalan lama (lebar badan jalan 4 meter) sampai tanah dasar dengan menggantikan material.
Penggantian material tersebut yakni timbunan pilihan, agregat B, Agregat A, Lapis pondasi AC-BC dan Lapisan AC-WC, ditambah marka jalan thermoplatik.
Benu menjelaskan, untuk penangan jalan Tahun Anggaran 2019, pihaknya mendapat alokasi dana Rp 11.914.739.000 untuk pekerjaan rutin jalan, rutin kondisi, rutin jembatan, rehabilitas jalan, rehabilitas jembatan. Saat ini masih dalam proses pelelangan.
"Untuk itu kami masih membutuhkan dana tambahan untuk perbaikan jalan dengan rekonstruksi pada ruas jalan nasional Papela-Pantai Baru kurang lebih 10 kilometer pada tahun 2019," kata Benu.
Benu mengharapkan ada tambahan dana, untuk penanganan dengan menaikkan badan jalan kurang lebih 80 sentimeter, dari badan jalan lama.
Kemudian memperbaikai drainase pada kiri kanan jalan, pasangan batu mortar sepanjang kurang lebih 25 meter, pasangan batu, pembuatan gorong-gorong untuk menyeberangkan air, dan item pekerjaan lain yang dianggap perlu.
Pada tahun 2019, untuk lokasi genangan air di wilayah Desa Edalode, Kecamatan Pantai Baru, pihaknya akan melakukan pekerjaan galian saluran (kiri jalan), membongkar aspal lama sepanjang genangan air.
Penimbunan dengan agregat A dan hotmix 1 lapis yaitu lapis pondasi AC-BC, tapi pihaknya tidak melakukan pelebaran jalan, sesuai dengan eksisting dengan lebar jalan yakni 4 meter.
Sementara Kepala Satker PJN Wilayah I Provinsi NTT Rahyudi Khalid mengatakan, keberadaan jalan itu, intinya untuk memperlancar arus transportasi barang dan jasa serta kemudahan akses keamanan dan pertahanan wilayah dalam memobilisasi.
"Harapan kita, masyarakat bisa memperoleh benefit yang besar dari semua aspek, seperti ekonomi, sosial dan budaya, dengan tersedianya infrastruktur yang baik dan memadai," pungkas Rahyudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.