Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Tertunda 8 Tahun, Terminal Antarnegara Kupang Mulai Dibangun

Kompas.com - 06/11/2018, 22:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Terminal penumpang lintas batas negara tipe A, dibangun di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Fasilitas konektivitas yang dirancang dengan tujuan akhir Timor Leste itu, dibangun di atas lahan seluas 2,3 hektar di Bimoku, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Anggaran untuk pembangunan terminal yakni sebesar Rp 20,6 miliar, yang bersumber dari APBN.

Pembangunan terminal ditandai dengan acara peletakan batu pertama oleh Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, Wali Kota Kupang Jefry Riwu Kore dan Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana.

Selain pembangunan terminal, dilakukan pula Peluncuran Pengoperasian Area Traffic Control System (ATCS) atau sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi pertama di Kota Kupang.

Pembangunan terminal dimulai setelah tertunda selama delapan tahun akibat persoalan pembebasan lahan.

Lokasi terminal terletak tak jauh dari perbatasan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Terminal tipe A ini, akan melayani penumpang dari dan tujuan kabupaten di perbatasan RI-Timor Leste, bahkan bisa melayani penumpang antarnegara.

Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, Wali Kota Kupang Jefry Riwu Kore dan Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana saat peletakan batu pertama pembangunan Terminal Antarnegara di Kupang, NTT, Selasa (6/11/2018).Sigiranus Marutho Bere/Kompas.com Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, Wali Kota Kupang Jefry Riwu Kore dan Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana saat peletakan batu pertama pembangunan Terminal Antarnegara di Kupang, NTT, Selasa (6/11/2018).
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis mengatakan, terminal tersebut sudah direncanakan sejak lama.

"Pembangunan terminal ini melalui perjuangan panjang, direncanakan sejak tahun anggaran 2009/2010 tetapi baru dilakukan groundbreaking saat ini," kata Fary.

Fary pun meminta pengelola terminal, agar konsisten memberikan perhatian terhadap persyaratan teknis dan kelaikan kendaraan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang.

Salah satu yang diminta Fary ialah setiap kendaraan keluar terminal harus melewati kelaikan kendaraan (ramp check).

"Ini untuk menjaga safety dan kenyamanan penumpang," ujarnya.

Pembangunan terminal dijadwalkan bertahap dan rampung pada 2020, karena keterbatasan anggaran dari Kementerian Perhubungan.

Namun, menurut Fary, saat ini tengah dilakukan optimalisasi dan diharapkan dana hasil optimalisasi disalurkan ke proyek pembangunan terminal.

Dengan begitu, pembangunan terminal bisa selesai lebih cepat yakni pada 2019.

Di tempat yang sama, Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Cucu Mulyana, berharap seusai terminal dibangun seluruh bus antar-kota tidak lagi menurunkan penumpang di tempat lain seperti saat ini.

"Kita harapkan agar seluruh bus menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas," tuntas Cucu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau