"Monitoring struktur akan kami lakukan bersama konsultan. Sedangkan, monitoring kawasan waduk dilakukan bersama pemkab dan masyarakat. Kami sudah ?sosialisi dengan diikuti Pusdataru Seluna, Dinas PUPR Kudus, Dinas Pariwisata Kudus, PDAM Kudus, Muspika, instansi terkait dan masyarakat," pungkasnya.
Untuk diketahui, lahan yang dimanfaatkan untuk pembangunan Bendungan Logung Kudus seluas 196 hektar, tersebar di Desa Tanjungrejo dan Honggosoco (Kecamatan Jekulo), Kandangmas dan Rejosari (Kecamatan Dawe) serta lahan Perhutani.
Nilai proyek Bendungan Logung tersebut Rp 604,15 miliar dengan skema anggaran tahun jamak oleh Pemerintah Pusat melalui APBN, dengan biaya supervisi Rp 19,21 miliar.
Diharapkan dapat menampung total volume air mencapai 20,15 juta meter kubik. Potensi banjir dapat dikurangi 104,5 meter kubik per detik.
Nantinya bendungan ini akan menjadi bendungan multifungsi. Selain suplai air irigasi, bendung ini juga bermanfaat sebagai pengendali banjir, pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) 0,5 megawatt, penyedia air baku PDAM, dan wisata.