KUDUS, KompasProperti - Pemerintah optimistis bisa merampungkan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tepat waktu atau pada 2018 mendatang. Sampai saat ini progres konstruksinya lebih besar dari rencana yang telah dicanangkan.
"Saat ini progres konstruksinya 44,15 persen atau lebih besar dari rencana. Kami yakin bendungan dapat selesai tepat waktu," tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, di lokasi proyek Bendungan Logung, Jumat (17/2/2017).
Lebih lanjut Basuki menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Kudus yang sangat kooperatif dalam proses pembebasan lahan yang saat ini sudah diselesaikan semua.
Dari total 213 hektar lahan yang dibutuhkan, seluas 113,26 hektar sudah dibebaskan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kudus.
Sementara 4,24 hektar lainnya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut mendampingi Basuki dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menganggap kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tersebut sebagai suatu hal penting guna mempercepat pembangunan Bendungan Logung.
"Kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten seperti ini perlu terus dilakukan. Mulai dari perencanaan, pendanaan hingga pelaksanaan dapat berjalan dengan baik," jelas dia.
Bendungan yang mulai dibangun sejak 2015 ini dirancang setinggi 55,20 meter dan luas genangan mencapai 173,92 hektar.
Bendungan Logung yang memiliki kapasitas total tampung sebesar 20,15 juta meter kubik dengan empat manfaat.
"Pertama menambah luasan sawah yang diairi dari semula 2.200 hektar menjadi seluas 5.355 hektar. Kedua, penyediaan air baku 200 liter per detik untuk 130.909 jiwa," ucap Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR I Made Sumiarsih.
Ketiga, lanjut Sumiarsih adalah untuk mengurangi banjir hingga 30 persen dan terakhir sebagai pembangkit listrik mikro hidro sebesar 0.5 Megawatt.
Ada pun pembangunan bendungan dengan anggaran mencapai Rp 605,83 miliar ini dilakukan oleh kerja sama operasi (KSO) PT Wijaya Karya (persero) Tbk-PT Nindya Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.