Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Baku Bendungan Logung Ditargetkan Tersalurkan 2020

Kompas.com - 25/07/2018, 22:27 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan bisa memanfaatkan air baku dari Bendungan Logung untuk disalurkan kepada pelanggan pada tahun 2020.

Sementara jumlah pelanggan PDAM Kudus saat ini berkisar 41.000 pelanggan yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, yakni Kecamatan Kota, Bae, Dawe, Gebog, Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, Undaan, dan Jati. 

"Itu estimasi menyesuaikan rampungnya pembangunan Bendungan Logung Kudus dari proses pengisian airnya hingga elevasi tertentu. Perkiraan membutuhkan waktu selama semusim penghujan," ungkap Direktur PDAM Kudus, Ahmadi Syafa di Kudus, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Pusat dan Daerah Kompak, Konstruksi Bendungan Logung Sesuai Rencana

Mega proyek pembangunan Waduk Logung dengan kontrak tahun jamak tersebut dianggarkan oleh Pemerintah Pusat lewat APBN senilai Rp 558,9 miliar.

Waduk Logung membutuhkan lahan seluas 196 hektar, tersebar di Desa Tanjungrejo dan Honggosoco (Kecamatan Jekulo), Desa Kandangmas dan Rejosari (Kecamatan Dawe) serta lahan milik Perum Perhutani. 

Tahun ini PDAM Kudus masih menunggu pembangunan jaringan air baku dari bendungan, pengolahan serta penampungan air bersihnya.

Rencananya, sambung Ahmadi, sejumlah sarana dan prasarana fisik tersebut akan memeroleh bantuan dari Pemerintah Pusat.

Pembangunan Bendungan Logung sendiri diperkirakan baru bisa selesai pada September 2018.

"PDAM Kudus hanya menyediakan lahan yang nantinya akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung untuk pengolahan air baku dari bendungan," kata Ahmadi.

Menurut Ahmadi, pembangunan sarana air bersih tersebut melibatkan dua Direktorat Jenderal dari Kementerian yang sama yaitu Direktorat Jendral Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Tahun anggaran 2019 baru masuk rencana teknik dan pengerjaan pembangunan. Saat pembangunan rampung bersamaan proses pengisian air bendungan selama semusim penghujan juga bisa selesai dan sesuai target elevasi," tutur Ahmadi.

Selain menyiapkan lahan, PDAM Kudus juga harus membangun jaringan tersier untuk distribusi ke rumah-rumah warga.

Kebutuhan anggaran untuk membangun jaringan tersier, kata Ahmadi, mencapai Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar.

Air baku yang diperoleh dari Bendungan Logung diperkirakan bisa menambah pelanggan baru antara 16.000-20.000 sambungan rumah warga di Kecamatan Jekulo, Mejobo dan sebagian Kecamatan Bae dan Dawe. 

"Air baku dari bendungan mulai bisa dimanfaatkan warga Kudus pada tahun 2020 setelah tahap uji coba pada tahun yang sama berjalan lancar," tuntas Ahmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com