Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Graha Putra Mandiri, Orisinalitas Rumah Panggung

Kompas.com - 25/09/2018, 18:12 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kantor Graha Putra Mandiri terlihat berbeda dengan bangunan perkantoran lainnya. Bangunan kantor ini awalnya merupakan rumah panggung khas Melayu.

Namun di tangan arsitek Ramadhoni Dwi P, gedung kantor ini berhasil memenangkan penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI Awards 2018 dalam kategori pelestarian) pada Sabtu (22/9/2018) di Bandung, Jawa Barat.

Rumah ini didirikan sejak tahun 1920-an dan berada di tengah Kota Medan. Dhoni menceritakan, rumah ini awalnya berada di perkampungan Mandailing. Model rumah panggung dengan dinding bata umum ditemukan di daerah tersebut.

Namun kini wilayah itu sudah berkembang menjadi pusat bisnis, dan hanya menyisakan satu rumah panggung.

Daerah sekeliling rumah dua lantai ini bahkan sudah berubah menjadi hotel, perumahan, dan berbagai macam bangunan komersial.

Mempertahankan orisinalitas

Ramadhoni menceritakan, awal mula rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal. Hingga suatu ketika pemilik bangunan menginginkan rumah panggung ini beralih fungsi menjadi ruang perkantoran.

"Tantangan teknis adalah bagaimana kami bisa memperkuat bangunan agar bisa bertahan sampai puluhan tahun ke depan," ujar Dhoni kepada Kompas.com, Selasa (25/9/2018).

Gedung Kantor Graha Putra Mandiri terlihat dari sampingDok. Ramadhoni Dwi P Gedung Kantor Graha Putra Mandiri terlihat dari samping
Perubahan fungsi rumah tentu memiliki tantangan tersendiri, ditambah dengan usia bangunan yang tak lagi muda.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah kebutuhan ruang. Untuk itu Dhoni mengubah ruangan di dalam rumah menjadi tak bersekat. Setiap pembatas ruangan disingkirkan guna memberikan area kerja yang lebih luas.

"Karena kami menginginkan fleksibilitas ruang, berarti kan membuang sekat-sekat," ucap Dhoni.

Selain itu, bangunan ini hanya terdiri dari bata dan kayu yang menjadi pengikat struktur. Sehingga untuk memperkuat bangunan, Dhoni menambahkan besi sebagai penopang.

Sementara untuk mempertahankan bentuk asli rumah, Dhoni hanya mengganti beberapa bagian seperti atap untuk menyesuaikan fungsinya.

"Dulu atapnya seng, jadi terlalu panas, lalu kami ganti dengan kayu biar terlihat lebih natural." kata Dhoni.

Lantai dasar bangunan kantor Graha Putra Mandiri Dok. Ramadhoni Dwi P Lantai dasar bangunan kantor Graha Putra Mandiri
Adapun untuk dinding dan kayu rumah masih menggunakan bahan asli. Kayu yang digunakan bahkan harus diplester terlebih dahulu agar warna aslinya terlihat.

Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sebab warna cat rumah sudah berganti beberapa kali. Bahkan plafon yang berada di lantai dua juga masih dipertahakan keasliannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com