Kekayaan mereka, tak cuma warisan orang tua, juga hasil berbisnis, dan berinvestasi di segala sektor, terutama keuangan, perbankan, dan properti.
"Jumlah orang kaya di Indonesia tahun 2018 ini diperkirakan sekitar 22.918 orang," ungkap Hasan menjawab Kompas.com, Selasa (18/9/2018).
Rinciannya, sebanyak 21.526 orang memiliki kekayaan di atas 5 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 74,3 miliar, 1.314 orang dengan aset di atas 50 juta orang atau setara Rp 743,3 miliar, dan 78 orang dengan kekayaan di atas 500 juta dollar AS atau Rp 7,4 triliun.
Aset mereka tak hanya dalam bentuk uang tunai, dan valuta asing, juga aset tak bergerak macam rumah, apartemen, pabrik, kantor, dan tanah.
Kebiasaan Crazy Rich Indonesians ini, menurut CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono tak hanya membelanjakan uang untuk barang-barang bermerek dengan reputasi global di kota-kota dunia macam Tokyo, London, Paris, Milan, atau New York.
Mereka juga belanja rumah dan apartemen di kota-kota tersebut plus Sydney, dan Singapura yang secara tradisional menjadi tujuan investasi orang super tajir Indonesia.
"Tujuan mereka membeli properti di luar negeri ini adalah sebagai wealth preservation untuk mengantisipasi nilai tukar Rupiah yang terus terdepresiasi," ujar Hendra.