Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tak Lulus Sekolah, Conrad Hilton Kuasai Bisnis Hotel Dunia

Kompas.com - 14/09/2018, 14:03 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Namun hal ini tidak bertahan lama. Hilton lalu memilih untuk mengundurkan diri dan berlatih menjadi public speaker.

Dia lalu mencoba usaha di bidang perbankan, meski usaha ini juga tidak berlangsung lama.

Saat Perang Dunia I pecah, Hilton pun ikut bergabung dengan angkatan darat Amerika Serikat. Hilton yang saat itu berpangkat letnan dua lalu ditugaskan ke San Francisco, Washington, Boston, New York, hingga Paris.

Baca juga: Ini Sepuluh Raja Properti Terkaya Indonesia

Setelah perang usai pada 1918, ayah Hilton memanggilnya untuk pulang dan menginginkan ia untuk meneruskan usaha.

Hingga kemudian sebuah telegram datang. Pesan tersebut mengabarkan ayah Hilton meninggal karena sakit. Hilton kemudian keluar dari militer dan pulang untuk mengurus keluarganya.

Conrad Hilton menghabiskan 18 tahun hidupnya sebagai pedagang, manajer band, politisi, banker, dan tentara.

Pada usia 31 tahun, dia mulai memikirkan ulang hidupnya karena merasa akan menemui kegagalan.

Terjun ke dunia properti

Hilton pergi ke Cisco, Texas atas saran ibunya. Di tempat ini dia berusaha untuk mengakuisisi sebuah bank, namun upaya ini tidak berhasil dilakukan.

Di sana Hilton menginap di sebuah hotel, bernama Mobley Hotel. Dari sini, Hilton mempelajari bisnis perhotelan. Dia mengamati bahwa tingkat keterisian kamar berganti setiap tiga kali dalam sehari.

Suatu saat Mobley Hotel dijual oleh pemiliknya. Hilton pun bergegas mengumpulan uang dari keluarga dan kerabat sejumlah 40.000 dollar AS. Pembelian hotel ini mengawali perjalanan Hilton dalam dunia properti.

Baca juga: Siapa Raja Properti Tanah Air?

Setelah pembelian Mobley, Hilton mulai membeli beberapa hotel di sekitar wilayah Texas.

Pada 1929 ketika Great Depresion melanda, Hilton terus menjalankan bisnisnya. Meski krisis melanda hampir semua bisnis, dia menolak dinyatakan bangkrut.

Hilton memutuskan untuk tetap menjalankan bisnis dan melunasi semua hutang yang dimiliki.

Krisis yang melanda ini bahkan membuat pernikahan pertamanya kandas pada 1934.
Setelah itu, bisnisnya semakin berkembang.

Pada 1945, Hilton melakukan pembelian Palmer House dan Stevens Hotel. Akuisisi ini membuatnya sebagai orang nomor satu di industri perhotelan.

The Waldorf Astoria Hotelhttp://therealdeal.com/ The Waldorf Astoria Hotel
Tahun berikutnya, Hilton Hotels Corporation menjadi perusahaan publik. Perusahaan ini bahkan berhasil menjadi perusahaan perhotelan pertama yang mencatatkan namanya di Bursa Saham New York, pada 1947.

Tak sampai di situ, Hilton bahkan berhasil meraih mimpinya mengakuisisi Waldorf-Astoria, hotel kelas atas di New York. Hal ini membuat namanya semakin meraja.

Kini, Hilton merupakan jaringan bisnis perhotelan yang memiliki beragam properti di 100 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau