Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Raja Properti Tanah Air?

Kompas.com - 12/02/2018, 16:01 WIB
Arimbi Ramadhiani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa pengembang yang pantas mendapat predikat sebagai raja properti Tanah Air?

Apakah nama-nama lawas macam Lippo, Ciputra, Sinar Mas Land, atau justru ada pendatang baru?

Baca juga : Para Taipan Pemilik Lima Gedung Tertinggi di Indonesia

Kompas.com mencoba mendedah nilai kapitalisasi pasar para pengembang papan atas sekaligus melakukan komparasi atas pencapaian tahun 2017.

Baca juga : Ini Sepuluh Raja Properti Terkaya Indonesia

Namun, karena dua tahun terakhir sektor properti mengalami perlambatan, hanya satu dari lima pengembang yang mampu meningkatkan nilai kapitalisasinya.

Berikut daftar pengembang yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar di Indonesia per Senin (12/2/2018).

1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Pengembang dengan proyek skala kota mandiri BSD City seluas 6.000 hektar ini, mencatatkan nilai kapitalisasi Rp 34,06 triliun.

Jika dibandingkan pada Januari 2017, nilai ini mengalami penurunan meski tidak terlalu signifikan yakni sebesar Rp 1,3 triliun.

Selain mengelola perumahan dan area komersial, BSDE juga memiliki pendapatan berulang dari Indonesia Convention and Exhibition (ICE).

ICE dibangun atas kerja sama BSDE bersama Kompas Gramedia Group dan telah menjadi venue untuk konser pameran atau kegiatan berskala internasional.

Tidak hanya di Serpong, BSDE juga memiliki proyek yang tersebar di Surabaya, Semarang, Balikpapan, dan Batam.

2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

PWON menjadi satu-satunya pengembang nasional di dalam daftar ini yang mengalami peningkatan nilai kapitalisasi.

Tahun lalu, nilai kapitalisasi pengembang yang memiliki proyek di Jakarta dan Surabaya ini adalah sebesar Rp 28,17 triliun.

Saat ini, nilai kapitalisasinya melonjak menjadi Rp 32,03 triliun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau