Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Keindahan Sungai Cheonggyecheon yang Dikagumi Jokowi

Kompas.com - 12/09/2018, 17:06 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Namun pembangunan jalan ini malah memberikan masalah baru bagi penduduk kota. masalah klasik perkotaan seperti polusi, panas, dan kekurangan lahan hijau melanda warga Seoul.

Pembangunan kembali

Menurut laporan European Centre for River Restoration, Sungai Cheonggyecheon mengalami degradasi parah. Kualitas perairannya sangat buruk.

Pada Juli 2003, atas beberapa saran, wali kota Seoul Lee Myung-bak, kemudian memiliki inisiatif untuk mengembalikan fungsi sungai sekaligus menambah ruang pubilk.

Pemerintah kemudian membentuk Badan Pemulihan Sungai Cheonggyecheon yang berfokus pada riset, pengembangan, dan perencanaan. Badan ini juga bertugas untuk memberi edukasi serta pengertian kepada masyarakat.

Baca juga: Revitalisasi Kali Besar dan Inspirasi dari Sungai Cheonggyecheon

Hasilnya, Pemerintah Seoul menyingkirkan jalan layang di atas sungai. Mereka juga menggali kembali sungai yang telah terkubur di bawah jalan selama lebih dari 30 tahun.

Pemerintah Seoul juga membangun ekosistem buatan baru sebagai pelengkap sungai.

Konstruksi ini selesai hanya dalam waktu 2,5 tahun. Sungai Cheonggyecheon akhirnya kembali menampakkan wujudnya.

Ruang baru ini kini memiliki panjang lebih dari 8 kilometer dengan taman seluas 400 hektar.

Pada 2005, Sungai Cheonggyecheon kembali dikenalkan ke publik Seoul.

Tantangan pembangunan

Cheonggyecheon, Seoul.Archdaily Cheonggyecheon, Seoul.
Salah satu tantangan terbesar dalam membangun kembali sungai ini adalah menyingkirkan sisa pembangunan jalan layang.

Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan jalan keluar bagi 160.000 kendaraan yang melintas di atas jalan tersebut setiap harinya.

Untuk mengatasi masalah transportasi, pemerintah Seoul lalu mengembangkan sistem Bus Rapid Transit secara besar-besaran. Layanan BRT juga terintegrasi dengan berbagai moda transportasi publik di Seoul.

Proyek ini tidak sekadar menyediakan fasilitas dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat. Lebih dari itu, pembangunan kembali Sungai Cheonggyecheon juga turut menjadi media edukasi bagi masyarakat tentang petingnya penggunaan transportasi publik.

Hasilnya, penggunaan kendaraan pribadi berkurang dan transportasi publik pun semakin berkembang.

Manfaat berkelanjutan

Kemeriahan perayaan Natal di Seoul pada 25 Desember 2010, yang memanfaatkan kawasan aliran Cheonggyecheon.Park Ji-hwan / AFP Kemeriahan perayaan Natal di Seoul pada 25 Desember 2010, yang memanfaatkan kawasan aliran Cheonggyecheon.
Kini sungai sepanjang lebih dari 8 kilometer ini menjadi kebanggaan warga Seoul. Keberadaan sungai ini mampu menyediakan pasokan udara bersih bagi warga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com