Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Menarik: Rumah Jack Ma dan Ibu Kota Ethiopia

Kompas.com - 09/09/2018, 10:09 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di barisan berita terpopuler kanal properti pada Sabtu (8/9/2018) cukup beragam.

Mulai dari ibu kota Ethiopia yang kian mirip China, rumah para orang-orang kaya di dunia, hingga rencana pengoperasian Tol Balikpapan-Samarinda.

Berikut kabar selengkapnya:

1. Ini yang membuat ibu kota Ethiopia mirip China

Selain pertumbuhan jumlah penduduknya, Ethiopia juga memiliki kemiripan lain dengan negeri panda tersebut. Pembangunan tempat ini sudah menyerupai kota-kota urban di China.

Sejumlah infrstruktur seperti jalan, jalur kereta, sistem transportasi, hingga gedung-gedung tinggi dibangun oleh perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut.

Berada di ketinggian 2.355 meter di atas permukaan laut, Addis Ababa merupakan ibu kota negara tertinggi di dunia. Berdasarkan sensus tahun 2007, jumlah penduduk kota ini mencapai 2,7 juta jiwa.

Tidak seperti ibu kota Afrika lainnya, tempat ini tidak memililki infrastruktur khas Eropa. Hal ini karena Addis Ababa tidak direncanakan untuk menjadi sebuah kota.

Namun hal ini berubah ketika populasi kota ini membengkak pada pergantian abad ke-21. Pada saat yang sama, China juga sedang mengajukan kerja sama dengan negara-negara di Afrika.

Pada tahun 2000, negara terluas di Asia ini menyelenggarakan forum kerja sama China dan Afrika yang pertama.

Baca juga: Ini yang Membuat Ibu Kota Ethiopia Mirip China

Perubahan rumah bernama The Peak milik Jack Ma di Hong Kong.KLS Planners Perubahan rumah bernama The Peak milik Jack Ma di Hong Kong.

2. Rumah Rp 2,8 triliun Jack Ma ada di Hong Kong

Konglomerat asal China, Jack Ma, berkunjung ke Indonesia pada minggu lalu dan tampil saat penutupan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Dalam kesempatan itu, dia hadir sebagai perwakilan China dan memperkenalkan kota kelahirannya di Hangzhou yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan Asian Games 2022.

Namun, ternyata bukan di kota itu Jack Ma memiliki rumah sebagai hasil dari gurita bisnisnya selama ini. Dia malah membeli rumah di Hong Kong.

Rumah itu diberi nama The Peak dan bernilai 1,5 miliar dollar Hongkong. Jika dikonversi ke nilai rupiah sekarang ini, harganya sekitar Rp 2,8 triliun.

Itulah mengapa rumah tersebut disebut sebagai rumah termahal di Asia.

Baca juga: Bukan di Hangzhou, Rumah Rp 2,8 Triliun Jack Ma Ada di Hongkong

Buffet membeli rumah tersebut pada 1971, dan sudah ada sejak tahun 1936.Todd Tankersley Photography Buffet membeli rumah tersebut pada 1971, dan sudah ada sejak tahun 1936.

3. Tak laku dijual, Warren Buffet turunkan harga rumahnya

Sejak Warren Buffet menjual rumah berliburnya pada awal 2017 lalu, belum ada satu pun yang dikabarkan tertarik dengan bangunan ini.

Melansir Business Insider, Buffet membeli rumah tersebut pada 1971, dan sudah ada sejak tahun 1936.

Rumah yang berada di Laguna Beach, Orange County, California tersebut dijual dengan harga 11 juta dollar AS atau sekitar Rp 163 miliar. Bahkan pada Agustus tahun ini, Buffet menurunkan harga lebih dari 3 juta dollar AS.

Kini rumah yang berada di pinggir pantai tersebut hanya dihargai senilai 7,9 juta dollar AS ekuivalen Rp 117 miliar.

Namun hal ini tak lantas membuat Buffet langsung merugi. Sebab, dia membeli rumah tersebut dengan harga 150.000 dollar AS pada tahun 1971.

Jika dibandingkan dengan nilai saat ini, maka Buffet hanya mengeluarkan kocek sebesar 934.000 dollar AS atau sekitar Rp 13,8 miliar.

Baca juga: Tak Laku Dijual, Warren Buffet Turunkan Harga Rumahnya

Progres Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,3 kilometer per Jumat (7/9/2018).KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Progres Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,3 kilometer per Jumat (7/9/2018).

4. 2019, waktu tempuh Balikpapan-Samarinda 1 jam 15 menit

Tahun 2019 mendatang waktu tempuh dari kota Balikpapan menuju kota Samarinda akan lebih singkat, yakni hanya 1 jam 15 menit.

Hal ini menyusul bakal beroperasinya Jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang ditrgetkan dibuka secara resmi pada Mei 2019.

"Jadi, Maret konstruksinya sudah rampung, dan sebelum Lebaran atau Mei sudah beroperasi," kata Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Refly Ruddy Tangkere menjawab Kompas.com, Jumat (7/9/2018).

Sebelum jalan tol ini dibangun, lanjut Refly, mobilitas warga, barang, jasa melintasi Jalan Poros sepanjang 125 kilometer dengan waktu tempuh 3 jam.

"Tol ini memperpendek jarak 25 kilometer," tambah Refly.

Baca juga: 2019, Waktu Tempuh Balikpapan-Samarinda 1 Jam 15 Menit

Ilustrasi tolKementerian PUPR Ilustrasi tol

5. Sebagian ruas Tol Semarang-Demak gunakan lahan pesisir pantai

Jalan Tol Semarang-Demak yang direncanakan dimulai akhir tahun 2018 ini akan menggunakan lahan pesisir pantai Pulau Jawa.

Dengan begitu, jalan tol yang akan difungsikan menjadi tanggul laut itu bakal memanjang di sepanjang pesisir pantai.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono menjelaskan, lahan yang dibutuhkan untuk jalan tol tersebut mencapai 535 hektar, meningkat dari sebelumnya 189 hektar.

Sebagian lahan di daratan akan diganti untung oleh pemerintah, namun lahan yang berada di pesisir pantai tidak akan diganti rugi.

“Sudah. Kita ada juga ada pembebasan lahan milik masyarakat, kalau (lahan) yang di laut itu dikuasai negara, tinggal memberi patok saja,” kata Puryono, Jumat (7/9/2018).

Baca juga: Sebagian Ruas Tol Semarang-Demak Gunakan Lahan Pesisir Pantai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com