JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar terpopuler di kanal properti Kompas.com, sepanjang Kamis (6/9/2018), cukup bervariatif.
Mulai dari rencana PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengembangkan toll corridor development, 'kota hantu' di China hingga ruas tol Jasa Marga yang akan dioperasikan sampai akhir tahun 2018.
Berikut kabar selengkapnya:
1. Jasa Marga gandeng Gudang Garam kembangkan TCD di Kediri
Tak hanya berencana memperpanjang ruas Tol Ngawi-Kertosono ke Kediri, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga akan mengembangkan kawasan toll corridor development (TCD) di sana.
Nantinya, Jasa Marga akan menggandeng PT Gudang Garam Tbk untuk menggarap kawasan tersebut.
"Luas lahannya kira-kira 150-200 hektar," kata Direktur Pengembangan Jasa Marga Adrian Priohutomo di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Nantinya, TCD ini akan terletak di antara Tol Ngawi-Kertosono-Kediri dan Bandara Kediri yang akan dibangun dalam waktu dekat setelah masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN).
Adrian menuturkan, proyek TCD tak hanya akan berfungsi sebagai kawasan perumahan saja. Proyek ini juga dapat dikembangkan untuk kawasan lain seperti industri dan komersial.
Baca juga: Gaet Gudang Garam, Jasa Marga Kembangkan TCD di Kediri
2. Di balik megahnya 'kota hantu' China
Banyak orang membeli properti di China sebagai investasi. Namun tak ada satu pun yang menempati.
China memiliki sekitar 50 area kosong tak berpenghuni di seluruh wilayah negeri. ABC News mewartakan, di antara situs-situs konstruksi ini, beberapa proyek masih berlanjut.
Wilayah tersebut bahkan disebut sebagai " kota hantu". Kota-kota baru ini biasanya dibangun di daerah pinggiran baru atau pinggiran kota yang saat ini ada.
Proyek ini dirancang sebagai tempat tinggal bagi ratusan ribu orang, dan mencakup berbagai bangunan tinggi, kondominium, pusat perbelanjaan, alun-alun, lampu jalanan, bahkan replika kota-kota besar di Eropa.
Dinny McMahon, penulis buku China's Great Wall of Debt menjelaskan ada faktor pendorong di balik proyek konstruksi yang ajaibnya sepi peminat.
"Fenomena ini telah didorong oleh belanja hutang yang berlebihan yang benar-benar meruntuhkan setelah krisis nasional," ujar McMahon.
Baca juga: Di Balik Megahnya Kota Hantu China
3. Lima ruas tol Jasa Marga beroperasi sampai akhir 2018
Saat ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah mengebut pekerjaan konstruksi lima proyek jalan tol, yang ditargetkan selesai akhir 2018.
Kelima ruas tersebut yakni Tol Batang-Semarang (75 km), Tol Salatiga-Kartasura (32 km), Tol Sragen-Ngawi (51 km), Tol Wilangan-Kertosono (37,97 km) yang merupakan limpahan dari pemerintah, serta Tol Pasuruan-Grati (13,9 km).
Untuk Tol Batang-Semarang, Desi menambahkan, pekerjaan konstruksinya saat ini telah mencapai 86 persen. Sementara Tol Salatiga-Kartasura mencapai 78 persen.
"Untuk Wilangan-Kertosono itu 76 persen dan Pasuruan-Grati 60 persen," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Baca juga: Lima Ruas Tol Beroperasi Sampai Akhir 2018
4. Lippo resmikan rumah sakit di Semarang
CEO Lippo Group, James Riady, meresmikan Siloam Hospitals Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/9/2018).
Untuk rumah sakit Siloam ke-34 ini Lippo menanam investasi Rp 150 miliar. Rumah sakit tiga lantai tersebut dibangun di daerah Peterongan.
“Kami masih terus membuka rumah sakit di daerah-daerah baru. Sisa tahun ini masih ada 5 atau 6 rumah sakit lagi. Kami memang ingin bangun di lokasi yang jauh-jauh untuk layanan kesehatan berstandar internasional di wilayah-wilayah yang sebelumnya belum kami layani, contohnya di Semarang ini,” ujar James saat peresmian tersebut.
Selain Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat jalan, rawat inap, medical check up, rumah sakit ini juga menyiapkan layanan bersalin dan kesehatan anak, kamar operasi, farmasi, serta dilengkapi dengan fasilitas medis pendukung seperti CT Scan 64 Slices, X-Ray dan USG 3D.
Baca juga: Lippo Resmikan Rumah Sakit Baru di Semarang
5. Nih, subsidi rumah untuk para milenial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan kebijakan berupa skema pembiayaan perumahan untuk mempermudah kepemilikan rumah bagi generasi milenial.
Skema tersebut adalah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga (SSB), subsidi bantuan uang muka (SBU), Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2TB).
Usaha itu dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya daya beli rumah dan keterbatasan kemampuan membayar uang muka atau down payment (DP).
“Skema itu untuk kepemilikan rumah dengan bunga tetap sepanjang tenor dan disubsidi sehingga cicilan rumah akan lebih terjangkau,” ucap Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Arvi Argiantoro pada diskusi tentang perumahan bagi generasi milenial, Selasa (4/9/2018) di Jakarta.
Baca juga: Nih, Subsidi Rumah buat Para Milenial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.