Kepala BPJN XII Refly Ruddy Tangkere menjelaskan, dari total 1.067 kilometer jalan perbatasan di Kaltara dan Kaltim, 184 kilometer di antaranya belum tembus.
Masing-masing 126 kilometer di Kalimantan Utara dan 58 kilometer di Kalimantan Timur.
Kebutuhan dana untuk menembuskan jalan di titik akhir area Malinau yakni Long Bawan, dan Long Midang menuju perbatasan Indonesia-Malaysia, sekitar Rp 1,1 triliun.
Total kebutuhan dana itu hingga tahapan pengaspalan. Sementara untuk kebutuhan tembus fungsional saja demi kepentingan jalur logistik sekitar Rp 400 miliar.
Ketersediaan dana ini, diakui Refly, merupakan kendala terbesar, selain faktor-faktor lainnya. Karena itu, pembangunan jalan perbatasan memperhatikan kemampuan dana pemerintah.
Konstruksi jalan perbatasan beraspal pun diprioritaskan pada ruas jalan yang melintasi pusat kegiatan ekonomi dan pelayanan sosial, seperti permukiman, sekolah, pasar, dan puskesmas.
Guna mengatasi kendala dana ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kaltara Kilit Laing mengusulkan pemerintah menjajaki komunikasi dengan anggota Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur BIMP EAGA yakni Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia dan Malaysia.
Nantinya, kata Kilit, BIMP EAGA akan mendorong Asian Development Bank (ADB) membiayai proyek jalan perbatasan sebagaimana telah mereka lakukan pada proyek jalan perbatasan Tanjung Selor-Sei Menggaris.
"Kita bisa manfaatkan komunitas BIMP EAGA untuk meyakinkan ADB membiayai proyek ini," cetus Kilit.
Kilit menjelaskan, pembangunan sekaligus perbaikan jalan perbatasan Tanjung Selor-Sei Manggaris dibagi menjadi 4 paket.
Paket I meliputi Tanjung Selor-Tanjung Palas-Sekatak sepanjang 34,82 kilometer. Paket II, Tanjung Palas-Sekatak sepanjang 65,13 kilometer.
Paket III Simpang 3 Apas-Simanggaris sepanjang 45 kilometer. Terakhir, paket IV ialah Simpang 3 Apas-Simanggaris-Border (batas negara) 43,41 kilometer.
Dari empat paket pembangunan dan perbaikan ruas jalan tersebut masing-masing dianggarkan sebanyak Rp 189,9 miliar, Rp 165,3 miliar, Rp 289 miliar, dan 359,6 miliar.
"ADB memberikan pinjaman untuk proyek jalan perbatasan tersebut," jelas Kilit.
2019 tembus seluruhnya