Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Orang Singapura Beli Properti Rp 67,1 Triliun di Luar Negeri

Kompas.com - 27/08/2018, 15:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Real Capital Analytics (RCA), perusahaan analisis data mengenai investasi real estat yang berbasis di New York, memublikasikan laporan terbarunya.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa investor Singapura menghabiskan secara keseluruhan 4,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 67,1 triliun untuk membeli real estat di luar negeri dalam 12 bulan terakhir hingga kuartal kedua 2018.

Dari angka itu, RCA menempatkan investor Singapura sebagai yang paling aktif kedua di Asia Pasifik selama periode tersebut, demikian dilansir Straitstimes.com.

Baca juga: Pasokan Kantor di Singapura Seret, Pemilik Naikkan Harga Sewa

Salah satu transaksi yang bernilai fantastis di Asia Pasifik yaitu pembelian GIC menggunakan 43 persen saham di Shinjuku Maynds Tower, gedung perkantoran 34 lantai di Tokyo, sebesar 62,5 miliar yen atau sekitar Rp 8,2 triliun.

Menurut laporan itu, investor Singapura berkonsentrasi pada real estat di China dan Australia.

Untuk ke Australia saja, kucuran investasi real estat dari Singapura melonjak 32 persen dari tahun sebelumnya hingga mencapai 3,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 48,2 triliun.

Jumlah tersebut merupakan investasi mancanegara tertinggi keempat di Asia Pasifik.

Data RCA juga menunjukkan bahwa tingkat investasi di Singapura turun 12 persen atau berkurang menjadi 7,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 111 triliun dibanding tahun lalu.

Namun, jumlah transaksi yang dilakukan dalam enam bulan pertama meningkat dua kali lipat dari tahun lalu.

Secara keseluruhan, 50 investasi, termasuk yang bernilai kecil, terjadi dalam paruh pertama, sekaligus menjadi yang tertinggi dalam lima tahun.

Banyaknya penawaran investasi itu karena masifnya penjualan secara kolektif dalam industri real estat Singapura.

Penjualan ini sekaligus mencatat jumlah investasi 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 146,1 triliun, atau 58 persen dari semua lahan yang dijual dalam enam bulan pertama.

Dalam data RCA terlihat pula bahwa Singapura masih memiliki 1,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24,8 triliun lagi untuk transaksi dalam sektor lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau