Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPBU Perumahan Dibahas, REI: Ini Bukan Jual Aset Negara

Kompas.com - 27/08/2018, 11:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah harus memastikan peran serta dan keuntungan yang akan diperoleh dalam merealisasikan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) di sektor perumahan.

Jangan sampai, ada isu yang timbul di masyarakat bahwa KPBU ini justru dianggap sebagai upaya penjualan aset negara kepada pihak asing.

Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan, skema KPBU perumahan yang kini tengah dikaji pemerintah merupakan sebuah momentum untuk menginventarisasi aset lahan yang dimiliki pemerintah.

Selama ini, swasta sulit membantu pemerintah dalam menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah di tengah kota, lantaran harga tanah yang selangit.

Baca juga: REI Anggap KPBU Perumahan Bukan Terobosan Baru

"Kenapa tanah harus murah? Karena kan kalau tanah yang murah itu kan terjangkau oleh masyarakat yang di bawah. Nah ini bagaimana dikolaborasikan, disertakan di situ," kata pria yang akrab disapa Eman di Jakarta, Sabtu (25/8/2018).

Eman mengharapkan pemerintah punya perhitungan yang cermat dalam skema kerja sama yang akan dibangun. Penghitungan tersebut tak hanya menguntungkan swasta, tetapi juga negara dan masyarakat.

Selain itu, penghitungan tersebut harus tertuang di dalam sebuah perjanjian serta aturan yang jelas dan tegas, agar tidak ada pihak yang saling dirugikan.

Terlebih, memicu kecurigaan pihak pengawas, baik itu aparat maupun masyarakat, karena melihat adanya indikasi merugikan negara.

"Jangan sampai dibilang nanti menjual aset negaralah. Padahal return-nya jelas. Jadi regulasi itu harus jelas. Ini adalah bukan sesuatu dalam konteks menjual aset negara atau apa, tetapi dalam konteks bagaimana hunian yang terjangkau itu bisa menjadi dapat," terang Eman.

Baca juga: Tak Hanya Tol, Pembangunan Rumah Juga Gunakan Skema KPBU

Sebelumnya, Direktur Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengaku, bila anggaran penyediaan perumahan yang dimiliki pemerintah terbatas.

Untuk itu, Kementerian PUPR kini tengah mengkaji skema kerja sama baru, guna melengkapi skema yang sudah ada.

"Kami coba menggerakkan swasta semaksimal mungkin. Kita belum punya sistemnya, mudah-mudahan tahun ini bisa," kata Khalawi di kantornya, Kamis (23/8/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau