Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Kegagalan Megaproyek di China dan Usulan Tarif Tol Naik

Kompas.com - 26/08/2018, 11:27 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita mengenai sejumlah alasan sebuah megaproyek di bidang transportasi mengalami kegagalan menjadi salah satu berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com pada Sabtu (25/8/2018).

Informasi lain yang juga menyita perhatian banyak pembaca yaitu usul tentang kenaikan tarif Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Bandara dalam waktu dekat.

Berikut ini berita populer selengkapnya:

1. Bola-bola di trotoar kota, inilah fungsinya  

Beberapa tahun terakhir, kita banyak menjumpai bulatan-bulatan besar permanen terpasang di pinggir trotoar di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Surakarta.

Bola-bola beton tersebut kerap kali dijadikan tempat duduk oleh para pejalan kaki yang melintas di sepanjang jalur pedestrian kota.

Pedestrian di Kota Semarang. Sejumlah ruas jalan di Kota Semarang yang menjadi contoh di antaranya adalah jalur pedestrian di Jalan Veteran, Jalan Diponegoro, Jalan Madukoro, serta Jalan Imam Bonjol Semarang.Kompas.com/Nazar Nurdin Pedestrian di Kota Semarang. Sejumlah ruas jalan di Kota Semarang yang menjadi contoh di antaranya adalah jalur pedestrian di Jalan Veteran, Jalan Diponegoro, Jalan Madukoro, serta Jalan Imam Bonjol Semarang.

Namun, apakah fungsi sesungguhnya dari deretan bola-bola beton tersebut?

Berita selengkapnya: Bukan Tempat Duduk, Inilah Fungsi Bola-Bola di Trotoar Kota

2. Penyebab kegagalan megaproyek transportasi 

Pembangunan infrastruktur transportasi memang penting guna menunjang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

Meski demikian, ada risiko tinggi bahkan rentan kegagalan pada proyek ini.

Satu unit bus ngangkang teronggok begitu saja setelah sempat diuji coba pada Agustus lalu.Shanghaiist Satu unit bus ngangkang teronggok begitu saja setelah sempat diuji coba pada Agustus lalu.

Jurnal The Failure of Transport Megaprojects: Lessons from Developed and Developing Countries mengungkap beberapa alasan kegagalan sebuah proyek transportasi.

Apa saja penyebabnya?

Berita selengkapnya: Ini Penyebab Megaproyek Transportasi di China Gagal

3. Tarif Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Bandara diusulkan naik

Usulan tersebut telah disampaikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pengelola kedua ruas tol ini kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Jasa Marga beralasan, sudah dua tahun terakhir kedua tol tersebut belum mengalami kenaikan tarif.

Kemacetan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek pada Sabtu (16/6/2018) siang.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Kemacetan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek pada Sabtu (16/6/2018) siang.

Sementara itu, di dalam UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, badan usaha diizinkan mengajukan perubahan tarif setiap dua tahun sekali.

Berita selengkapnya: Tarif Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Bandara Diusulkan Naik

4. Tahun depan, 1.852 km jalan tol dijanjikan terbangun

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan infrastruktur konektivitas bakal terus bertambah.

Dia menjanjikan hingga tahun 2019, jalan tol sepanjang 1.852 kilometer siap digunakan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari.

Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.Dokumentasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.

“Untuk menjawab tantangan di bidang konektivitas, mulai tahun 2015 hingga 2019 akan diselesaikan pembangunan dan dioperasikan jalan tol sepanjang 1.852 kilometer,” kata Basuki saat memberikan orasi ilmiah di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Berita selengkapnya: Tahun Depan, Tol 1.852 Kilometer Dijanjikan Terbangun

5. Tanggapan Kementerian PUPR soal Kecoa di Wisma Atlet 

Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Utara, dikeluhkan tim nasional basket Korea Selatan. Fasilitas hunian sementara bagi atlet yang bertanding saat Asian Games itu dinilai sempit dan lebih buruk dari penjara.

Selain itu, ofisial juga mengaku melihat banyak kecoa berkeliaran di dalam kamar.

Wisma Atlet Kemayoran.KOMPAS.com/Reska K. Nistanto Wisma Atlet Kemayoran.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menanggapi santai keluhan tersebut. Dia mengklaim, Pemerintah Korea justru memuji hasil pembangunan Wisma Atlet tersebut.

Berita selengkapnya: Ada Kecoa di Wisma Atlet, Kementerian PUPR: Bukan Persoalan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com