Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Bola di Trotoar hingga Tarif Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 25/08/2018, 09:17 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hadirnya bola-bola berukuran besar di trotoar sejumlah kota di Indonesia menjadi kabar terpopuler di kanal properti Kompas.com, Jumat (24/8/2018).

Sebenarnya, difungsikan untuk apa bola-bola tersebut?

Kabar lain yang tak kalah menarik yaitu soal rencana kenaikan tarif Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Bandara dalam waktu dekat.

Berikut kabar selengkapnya:

1. Inilah fungsi bola-bola raksasa di trotoar

Bola-bola tersebut dapat ditemui di sejumlah trotoar di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Surakarta.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menyebut, bola tersebut dengan nama bollard, yang berfungsi sebagai pembatas antara jalan dan trotoar.

“Fungsinya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pedestrian. Dengan adanya bola-bola beton ini, pedestrian pathway menjadi tidak mudah diserobot oleh kendaraan bermotor yang ingin cepat sampai,” terang Endra.

Bollard di sepanjang tepian trotoar akan menghambat kendaraan bermotor memasuki kawasan khusus pejalan kaki itu, baik untuk sekadar parkir atau melintasinya. Endra melanjutkan, bollard tergolong dalam perabot jalan dan harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu.

“Biasanya karena menjadi bagian dari street furniture, selain memenuhi kriteria teknis yang kuat dan tahan lama, bollard juga harus memenuhi kriteria keindahan atau estetika,” ujar Endra.

Baca juga: Bukan Tempat Duduk, Inilah Fungsi Bola-Bola di Trotoar Kota

straddled bus atau bus ngangkang di ChinaShutterstock straddled bus atau bus ngangkang di China

2. Penyebab megaproyek transportasi gagal

Pembangunan infrastruktur transportasi memang penting guna menunjang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Meski demikian, ada resiko tinggi bahkan rentan kegagalan pada proyek ini.

Jurnal The Failure of Transport Megaprojects: Lessons from Developed and Developing Countries mengungkap beberapa alasan kegagalan sebuah proyek transportasi.

Apa saja penyebabnya?

Baca juga: Ini Penyebab Megaproyek Transportasi di China Gagal

Pekerja mengerjakan pembangunan Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/10). PT Jasa Marga berencana melakukan penutupan sebagian lajur Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek di sekitar Kilometer 46 mulai Senin (9/10) malam, pada pukul 23.00 hingga 05.00 Wib karena akan ada pemasangan Pier Head jembatan layang proyek pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek II (elevated toll). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/ama/17ANTARA FOTO/Risky Andrianto Pekerja mengerjakan pembangunan Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/10). PT Jasa Marga berencana melakukan penutupan sebagian lajur Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek di sekitar Kilometer 46 mulai Senin (9/10) malam, pada pukul 23.00 hingga 05.00 Wib karena akan ada pemasangan Pier Head jembatan layang proyek pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek II (elevated toll). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/ama/17

3. Tarif Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Bandara diusulkan naik

Usulan tersebut telah disampaikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pengelola kedua ruas tol ini kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Jasa Marga beralasan, sudah dua tahun terakhir kedua tol tersebut belum mengalami kenaikan tarif. Sementara, di dalam UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, badan usaha diizinkan mengajukan perubahan tarif setiap dua tahun sekali.

Baca juga: Tarif Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Bandara Diusulkan Naik

Ilustrasi tolKementerian PUPR Ilustrasi tol

4. Tahun depan 1.852 km dijanjikan terbangun

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan infrastruktur konektivitas bakal terus bertambah.

Dia menjanjikan hingga tahun 2019, jalan tol sepanjang 1.852 kilometer siap digunakan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari.

“Untuk menjawab tantangan di bidang konektivitas, mulai tahun 2015 hingga 2019 akan diselesaikan pembangunan dan dioperasikan jalan tol sepanjang 1.852 kilometer,” kata Basuki saat memberikan orasi ilmiah di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Selain itu, dikerjakan juga pembangunan jalan nasional sepanjang 2.650 kilometer dan jalan akses menuju 24 pelabuhan utama sepanjang 500 kilometer.

Dibangun pula 60 pelabuhan penyeberangan dan jalan pendukung untuk mengembangkan 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Basuki menambahkan, pembangunan sejumlah infrastruktur itu dimaksudkan untuk menurunkan waktu tempuh perjalanan, mengurangi biaya logistik, dan mengembangkan perekonomian di suatu wilayah.

Baca juga: Tahun Depan, Tol 1.852 Kilometer Dijanjikan Terbangun

Tentara Korea Selatan dan Korea Utara berdiri di sisi masing-masing di Desa Panmunjom.Ed Jones / Agence France-Presse-Getty Images Tentara Korea Selatan dan Korea Utara berdiri di sisi masing-masing di Desa Panmunjom.

5. Melihat Panmunjom, tempat Kim Jong Un dan Moon Jae In berdamai

Panmunjom tak hanya menjadi lokasi demarkasi militer. Lebih dari itu, lokasi ini sekaligus menjadi tempat bersejarah bertemunya Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In pada Jumat (27/4/2018) lalu.

Seperti apa gambaran lokasi pertemuan kedua pemimpin negara tersebut? 

Baca juga: Melihat Panmunjom, Tempat Kim Jong Un dan Moon Jae-in Berdamai

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau