Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Ruang Kantor Terbuka Masih Jadi Perdebatan

Kompas.com - 23/08/2018, 14:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Fortune

KOMPAS.com - Desain perkantoran dengan konsep terbuka atau open office masih menjadi perdebatan. Konsep ini mengubah arsitektur kantor yang mulanya meja bersekat menjadi lebih terbuka.

Konsep ini memungkinkan para pekerja untuk berdiskusi dengan koleganya tanpa terhalang satu sekat pun. Selain itu, banyak juga yang memercayai konsep ini membuat karyawan jadi lebih kreatif.

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Arizona dan dipublikasikan di jurnal Occupational & Environmental Medicine, dan penelitian Harvard yang dipublikasikan di jurnal The Royal Sociiety Publishing memberikan hasil yang berbeda.

Baca juga: Kolega, Merajut Dinamika Kreativitas Indonesia

Penelitian di jurnal Ocupational & Environmental Medicine misalnya, para peneliti menguji 231 karyawan yang bekerja di bangunan pemerintahan.

Para peneliti memberikan sensor yang mampu melacak dan mencatat pergerakan dan detak jantung.

Berdasarkan penelitian ini, sebanyak 32 persen pekerja yang beraktivitas di ruang kantor terbuka, lebih aktif dibanding karyawan yang bekerja di ruang kerja privat.

Studi juga menunjukkan sebanyak 20 persen pekerja di ruang kantor terbuka lebih aktif ketimbang karyawan yang bekerja di balik kubikel.

Sementara para peneliti Harvard merekrut 52 orang pekerja dan menempatkannya dalam sebuah ruang kerja terbuka.

Para pekerja ini mengenakan lencana dengan sensor bluetooth dan mikrofon. Sensor ini akan merekam interaksi setiap peserta. Peneliti juga diberi akses langsung untuk memonitor email dan pesan instan para peserta.

Desain kantor bagi kenyamanan rekan kerja dan pegawai.thinkstock Desain kantor bagi kenyamanan rekan kerja dan pegawai.

Hasilnya, para partisipan menghabiskan waktu 73 persen lebih sedikit untuk berinteraksi langsung. Sedangkan penggunaan email meningkat menjadi 67 persen.

Peserta yang menggunakan aplikasi pesan singkat juga meningkat menjadi 75 persen, dibanding saat berada di ruang kantor berpartisi.

Lebih aktif namun kurang interaksi

Berdasarkan penelitian di jurnal Ocupational & Environmental Medicine, pekerja yang bekerja di ruang perkantoran terbuka atau open office, memiliki tingkat stres yang lebih rendah serta lebih aktif dibanding pekerja yang beraktivitas di balik kubikel.

Sebaliknya, penelitian yang dipublikasikan oleh Harvard pada Juli ini menemukan bahwa interaksi karyawan di ruang kantor yang terbuka malah kurang ketimbang pekerja yang beraktivitas di kubikel.

Konsep ruang kantor terbuka sebenarnya lazim digunakan sebelum tren ruang kantor berkubikel mulai populer di tahun 1960an. Munculnya pembatas atau partisi ini menawarkan kebebasan dan privasi bagi karyawan.

Kemudian pada tahun 1990-an, tren perkantoran terbuka dan tanpa sekat kembali populer. Kini, sebanyak 70 persen ruang kantor di Amerika Serikat menggunakan desain ruang terbuka ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau